Samarinda (ANTARA Kaltim)- Produksi padi di Provinsi Kalimantan Timur hingga akhir 2013 diperkirakan naik 5.014 ton gabah kering giling (GKG) atau 0,89 persen ketimbang tahun sebelumnya, akan tetapi belum mampu mencapai swasembada beras.
"Berdasarkan penyusunan angka ramalan I (Aram I) yang kami lakukan, maka produksi padi pada 2013 diperkirakan sebesar 566.973 ton GKG, atau produksinya naik sebanyak 5.014 ton," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Johny Anwar di Samarinda, Selasa.
Kenaikan produksi diperkirakan terjadi karena peningkatan luas panen padi sawah yang mencapai 2.478 hektare atau 2,65 persen, walaupun luas panen padi ladang mengalami penurunan cukup signifikan karena alih fungsi lahan.
Perkiraan kenaikan produksi padi tahun 2013 terbesar terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kabupaten Berau.
Perkiraan kenaikan produksi padi pada 2013 yang sebesar 5.014 ton tersebut, terjadi pada "subround" September hingga Desember yang mencapai 42.508 ton atau 46,11 persen dibandingkan dengan produksi pada "subround" yang sama tahun sebelumnya.
Pada "subround" Januari hingga April dan Mei hingga Agustus 2013, diperkirakan mengalami penurunan sebesar 6.009 ton atau minus 1,78 persen dan 31.485 ton atau minus 23,85 persen.
Dia juga mengatakan bahwa pola panen padi masa 2013 diperkirakan masih sama dengan pada 2011 dan 2012, yakni puncak panen selalu terjadi pada "subround" Januari-April dan selanjutnya luas panen padi semakin menurun.
Menurut dia, penyusunan Aram I 2013 bersamaan dengan penyusunan angka tetap (Atap) pada 2012, sehingga Aram I masih memungkinkan untuk dilakukan revisi, sedangkan angka tetap 2012 merupakan angka final.
Angka tetap produksi padi pada 2012 sebesar 561.959 ton GKG. Dibandingkan dengan produksi pada 2011, maka terjadi peningkatan sebanyak 9.343 ton atau 1,69 persen.
Peningkatan produksi padi pada 2012 disebabkan oleh meningkatnya luas panen seluas 2.358 hektare atau 1,68 persen ketimbang pada 2011. Peningkatan produksi padi 2012 terjadi di Kabupaten Berau dan Bulungan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Berdasarkan penyusunan angka ramalan I (Aram I) yang kami lakukan, maka produksi padi pada 2013 diperkirakan sebesar 566.973 ton GKG, atau produksinya naik sebanyak 5.014 ton," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Johny Anwar di Samarinda, Selasa.
Kenaikan produksi diperkirakan terjadi karena peningkatan luas panen padi sawah yang mencapai 2.478 hektare atau 2,65 persen, walaupun luas panen padi ladang mengalami penurunan cukup signifikan karena alih fungsi lahan.
Perkiraan kenaikan produksi padi tahun 2013 terbesar terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kabupaten Berau.
Perkiraan kenaikan produksi padi pada 2013 yang sebesar 5.014 ton tersebut, terjadi pada "subround" September hingga Desember yang mencapai 42.508 ton atau 46,11 persen dibandingkan dengan produksi pada "subround" yang sama tahun sebelumnya.
Pada "subround" Januari hingga April dan Mei hingga Agustus 2013, diperkirakan mengalami penurunan sebesar 6.009 ton atau minus 1,78 persen dan 31.485 ton atau minus 23,85 persen.
Dia juga mengatakan bahwa pola panen padi masa 2013 diperkirakan masih sama dengan pada 2011 dan 2012, yakni puncak panen selalu terjadi pada "subround" Januari-April dan selanjutnya luas panen padi semakin menurun.
Menurut dia, penyusunan Aram I 2013 bersamaan dengan penyusunan angka tetap (Atap) pada 2012, sehingga Aram I masih memungkinkan untuk dilakukan revisi, sedangkan angka tetap 2012 merupakan angka final.
Angka tetap produksi padi pada 2012 sebesar 561.959 ton GKG. Dibandingkan dengan produksi pada 2011, maka terjadi peningkatan sebanyak 9.343 ton atau 1,69 persen.
Peningkatan produksi padi pada 2012 disebabkan oleh meningkatnya luas panen seluas 2.358 hektare atau 1,68 persen ketimbang pada 2011. Peningkatan produksi padi 2012 terjadi di Kabupaten Berau dan Bulungan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013