Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak  meminta  Pusat Vulkanologi Meteorologi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung segera mengumumkan penelitian bencana tanah bergerak di Desa Curug Panjang Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak.
 
 
"Kami berharap pekan depan bisa mengumumkan hasil penelitian di lokasi bencana tanah bergerak itu, " kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal di Lebak, Minggu.
 
Penelitian di lokasi bencana tanah bergerak di Curugpanjang Kabupaten Lebak melibatkan petugas PVMBG Bandung, Sabtu (12/3).
 
Mereka tim PVMBG Bandung sebanyak lima orang itu belum bisa mengeluarkan hasil penelitian.
 
Tim PVMBG  itu melakukan penelitian di lokasi bencana tanah bergerak di Desa Curug Panjang dan di lahan yang akan dijadikan relokasi pengungsi di lahan milik pemerintah desa seluas 2,5 hektare.
 
Agus mengatakan,  jika hasil penelitian menunjukkan lokasi bencana tanah bergerak sangat berbahaya dan harus direlokasi maka pihaknya akan segera merelokasi warga ke tempat yang lebih aman.
 
Begitu juga jika hasil penelitian, tanah tujuan relokasi itu hasilnya tidak layak maka harus mencari tempat yang lain.
 
Di tempat terpisah, Camat Cikulur Kabupaten Lebak Sukmajaya mengatakan rumah yang terdampak bencana tanah bergerak di wilayahnya tercatat sebanyak 43 rumah dengan 48 KK dan 173 jiwa.
 
"Semua warga di lokasi bencana tanah bergerak sepakat dan mendukung rencana relokasi, " katanya.
 
Sementara itu, Nurhayati (40) warga Curugpanjang Kabupaten Lebak mengaku dirinya sangat mendukung direlokasi ke tempat yang lebih aman karena kondisi rumah miliknya retak-retak dan khawatir roboh akibat tanah bergerak.
  
"Kami sekarang mengosongkan rumah dan tinggal ditempat pengungsian bersama warga lainnya, " katanya menjelaskan.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022