Sebanyak 21 kepala keluarga  (KK) yang dihuni oleh 58 jiwa di Kelurahan Jenebora, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, terdampak bangunan mes milik perusahaan setempat yang ambruk karena bangunan sudah tua.


"Tidak ada korban jiwa dari warga yang menempati bangunan yang ambruk tersebut, hanya kerusakan material dari mes yang ambruk," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Nurlaila di Penajam, Selasa. 

Dalam penanganan, hari ini pihaknya telah melakukan pertemuan dengan warga yang terdampak. Pertemuan dilakukan di ruang rapat Security PT Balikpapan Forest Industries (BFI), perusahaan pemilik bangunan mes yang ditempati warga tersebut. 

Dalam pertemuan disepakati bahwa  warga terdampak diperbolehkan tinggal sementara di Gedung Olahraga milik PT BFI, namun warga yang akan langsung mencari tempat tinggal mandiri di luar yang disiapkan juga dipersilakan. 

Kesepakatan lainnya adalah PT BFI bersama subkontraktor akan memenuhi kebutuhan suplai logistik makanan selama 3-4 hari ke depan kepada korban terdampak, yakni bagi warga yang bersedia tinggal sementara di GOR PT BFI.

Dalam rapat tersebut juga disepakati bahwa warga yang  terdampak meminta waktu untuk melakukan evakuasi terhadap barang yang tertimbun, sebelum dilakukan perataan lokasi oleh pihak perusahaan.

"Perkembangan di lapangan saat ini, semua warga yang terdampak tersebut tidak ada yang tinggal di gedung olahraga milik perusahaan, namun mereka ada yang tinggal di rumah keluarga dan ada yang memilih menyewa rumah secara mandiri," kata Nurlaila. 

Ia melanjutkan, bangunan tersebut ambruk pada Senin, 24 Januari pukul 12.15 WIta. Bangunan mes perusahaan ini bermaterial kayu dengan ukuran 50 x 10 meter, tidak termasuk dapur dan kamar mandi. 

Bangunan ini terdiri atas 20 ruang atau sekat yang dihuni oleh 21 KK dengan 58 jiwa. Ambruknya mes karena merupakan bangunan lama dan kondisinya sudah lapuk. Sejumlah tiang penyangga yang saling terhubung membuat bangunan ini saling menarik sehingga ambruk. 

"Warga dari 21 KK yang terdampak itu antara lain Dedi, 34 tahun dengan 3 jiwa, Baharudin, 41 tahun dengan 3 jiwa, Sudarsono, 41 tahun dengan 5 jiwa, Taufiq, 51 tahun dengan 4 jiwa, Trisakti, 56 tahun dengan 3 jiwa, Anto, 28 tahun dengan 5 jiwa, dan Hasbu, 24 tahun dengan 2 jiwa," katanya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022