Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan akan mulai melirik sistem gas dan rem untuk mengamankan wilayah setempat dari penularan varian baru COVID-19 yaitu Omicron, yang sudah ditemukan di sejumlah daerah di Indonesia agar tidak masuk kota itu.


"Kita di Samarinda ni kan ngatur gas dan rem. Ini karena ada kasus di Jakarta dan Medan kemungkinan mulai lirik-lirik rem ini," kata Andi di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (21/1).

Dia mengatakan sistem gas dan rem yang dimaksud dalam pengendalian virus itu, ialah ketika mulai ada kasus di Samarinda maka pasti akan langsung dilakukan penaikan level atau melakukan pengetatan.

"Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Samarinda. Begitu ada dua, tiga kasus maka diterapkan pembatasan seperti dari 100-75 persen pengunjung mal turun ke 50 persen untuk melokalisir menyempitnya pergerakan transmisi lokal," katanya.

Ia menjelaskan hal tersebut untuk kepentingan, kesehatan, dan kegiatan ekonomi masyarakat.

Evaluasi saat ini terus-menerus dilakukan oleh pihaknya sambil melihat fenomena kasus yang ada di Jakarta dan di tempat lain di Indonesia.

"Kita tidak boleh panik, harus tetap tenang melihat perkembangannya. Kita sudah siapkan bersama dengan TNI-Polri, pada saat dibutuhkan pengetatan akan kita ketatkan tapi kalau belum dibutuhkan kita masih perlonggar dengan catatan protokol kesehatan wajib dilaksanakan," katanya.

Ia mengajak semua kalangan masyarakat bersama-sama menanggulangi pandemi.

"Ayo, bersama sama kita membantu pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan cara disiplin penerapan prokes dan melakukan vaksinasi guna meningkatkan imun tubuh," katanya.

Pewarta: Gunawan Wibisono/R'sya R

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022