Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Panglima Kodam VI Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman menginstruksikan prajurit penjaga perbatasan RI-Malaysia untuk merazia ketat barang yang keluar dan masuk Republik Indonesia melalui garis perbatasan.
Pangdam mengemukakan hal itu di Balikpapan, Senin, saat menyambut para prajurit anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) dari Batalyon Infanteri 141/Aneka Yudha Jaya Prakosa yang akan mengamankan perbatasan kedua negara selama enam bulan ke depan.
Menurut Pangdam, wilayah perbatasan memiliki potensi kerawanan yang tinggi dengan aktivitas seperti penyelundupan, kegiatan penebangan kayu sevara ilegal, dan pelintas batas secara illegal.
"Hal-hal ini harus menjadi perhatian serius seluruh prajurit selama melaksanakan tugas pengamanan perbatasan," katanya.
Menurut Pangdam, melalui berapa kali razia yang dilakukan prajurit TNI dan polisi serta masyarakat, berhasil dicegah masuknya barang-barang berbahaya seperti narkoba ke wilayah RI.
Satgas Pamtas Yonif 141/Ayjp dari Kodam II/Sriwijaya tiba di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Senin dan selanjutnya di lepas menuju titik perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Tarakan dan Nunukan, menggunakan KRI Teluk Ratai.
Mereka akan menggantikan Satgas Pamtas Yonif 407/Padma Kusuma dari Kodam IV/Diponegoro yang sudah enam bulan bertugas di perbatasan.
Pangdam mengingatkan prajurit 141/Ayjp bahwa tugas yang mereka emban adalah kepercayaan dan kehormatan serta wujud bakti terhadap bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Kepercayaan tersebut harus dilaksanakan dengan penuh semangat dan kesungguhan serta dilandasi sikap disiplin yang tinggi," ujarnya.
Menurut Pandam, keberhasilan seorang prajurit dalam melaksanakan tugas merupakan kebanggaan yang tinggi karenanya dapat menyumbangkan pengabdian kepada bangsa dan Negara. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Pangdam mengemukakan hal itu di Balikpapan, Senin, saat menyambut para prajurit anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) dari Batalyon Infanteri 141/Aneka Yudha Jaya Prakosa yang akan mengamankan perbatasan kedua negara selama enam bulan ke depan.
Menurut Pangdam, wilayah perbatasan memiliki potensi kerawanan yang tinggi dengan aktivitas seperti penyelundupan, kegiatan penebangan kayu sevara ilegal, dan pelintas batas secara illegal.
"Hal-hal ini harus menjadi perhatian serius seluruh prajurit selama melaksanakan tugas pengamanan perbatasan," katanya.
Menurut Pangdam, melalui berapa kali razia yang dilakukan prajurit TNI dan polisi serta masyarakat, berhasil dicegah masuknya barang-barang berbahaya seperti narkoba ke wilayah RI.
Satgas Pamtas Yonif 141/Ayjp dari Kodam II/Sriwijaya tiba di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Senin dan selanjutnya di lepas menuju titik perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Tarakan dan Nunukan, menggunakan KRI Teluk Ratai.
Mereka akan menggantikan Satgas Pamtas Yonif 407/Padma Kusuma dari Kodam IV/Diponegoro yang sudah enam bulan bertugas di perbatasan.
Pangdam mengingatkan prajurit 141/Ayjp bahwa tugas yang mereka emban adalah kepercayaan dan kehormatan serta wujud bakti terhadap bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Kepercayaan tersebut harus dilaksanakan dengan penuh semangat dan kesungguhan serta dilandasi sikap disiplin yang tinggi," ujarnya.
Menurut Pandam, keberhasilan seorang prajurit dalam melaksanakan tugas merupakan kebanggaan yang tinggi karenanya dapat menyumbangkan pengabdian kepada bangsa dan Negara. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013