Pendapatan asli daerah atau PAD Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hingga November 2021 baru tercapai sekitar 30 persen atau Rp42,5 miliar dari target yang ditetapkan Rp147 miliar.

"Hingga November 2021, realisasi PAD mencapai sekitar 30 persen," ujar Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Penajam Paser Utara Tohar di Penajam, Rabu.

Angka pendapatan asli daerah itu bersumber dari 11 jenis pajak dan retribusi, khusus untuk sektor pajak yang dikelola Bapenda mencapai Rp22,6 miliar atau sekira 42 persen.

Sementara, target pendapatan dari sektor pajak pada 2021 diproyeksikan sebesar Rp52 miliar, namun dengan sisa waktu satu bulan realisasi pajak daerah diprediksi hanya mencapai Rp25 miliar.

Sumber penerimaan pajak tertinggi dari pajak bumi dan bangunan (PBB) Rp10,2 miliar, sektor bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) Rp5,38 miliar, serta pajak restoran Rp2,2 miliar.

"Untuk pendapatan daerah sektor retribusi berada di masing-masing dinas teknis," ucap Tohar.

Dengan melihat capaian PAD 2021 tersebut, menurut dia, target PAD 2022 menjadi Rp77 miliar lebih rendah dari target 2021 Rp147 miliar.

Menurunnya rencana pendapatan asli daerah 2022 tersebut, juga dipengaruhi akibat situasi pandemi yang turut berimbas pada ekonomi di masyarakat.

Penunjukan wilayah Kecamatan Sepaku sebagai lokasi ibu kota negara yang baru, kata dia, belum berdampak terhadap peningkatan BPHTB.

"Target PAD 2021 melihat potensi transaksi jual beli tanah di wilayah ibu kota negara, tetapi akibat pandemi harapan tidak sesuai," tambahnya.

"Idealnya target PAD tidak jauh berbeda dengan capaian pendapatan tahun sebelumnya, jadi PAD 2022 akan disesuaikan dengan realisasi PAD 2021," jelas Tohar.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021