Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan edukasi mitigasi bencana dampak dari La Nina kepada masyarakat di daerah itu.
"Kami memberikan pemahaman kepada masyarakat dan anak-anak, bagaimana sikap yang benar menghadapi terjadi bencana," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Marjani di Penajam, Senin.
"Sosialisasi mitigasi dan edukasi itu untuk memberikan pemahaman terhadap dampak bencana, termasuk La Nina yang diprediksi bakal terjadi," tambahnya.
Merujuk informasi yang dikeluarkan BMKG, potensi La Nina di Indonesia dapat terjadi pada periode Oktober 2021 hingga Februari 2022.
Pemerintah kabupaten tegas Marjani, perlu mengantisipasi potensi bencana yang timbul dari fenomena La Nina yang kini tengah dihadapi Indonesia.
Kondisi cuaca di wilayah Penajam Paser Utara saat ini patut diwaspadai, dengan intensitas hujan yang cukup tinggi dapat memicu bencana banjir dan tanah longsor.
Gelombang pasang air laut harus diwaspadai bagi masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir menurut dia, sebab kondisi cuaca yang sering berubah dan sulit diprediksi.
"Kami berupaya terus lakukan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terkait bencana akibat adanya La Nina," kata Marjani.
Kalau potensi gempa bumi tidak ada di wilayah Penajam Paser Utara, tapi mungkin dampaknya saja seperti getaran bisa sampai ke daerah ini, ucapnya.
Secara geografis wilayah Penajam Paser Utara tidak memiliki faktor pendukung, tetapi dampak dari bencana gempa bumi bisa dirasakan hingga ke daerah itu.
Edukasi terhadap dampak bencana termasuk La Nina yang diprediksi bakal terjadi tersebut jelas dia, juga dilakukan di tiga sekolah jenjang sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Kami memberikan pemahaman kepada masyarakat dan anak-anak, bagaimana sikap yang benar menghadapi terjadi bencana," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Marjani di Penajam, Senin.
"Sosialisasi mitigasi dan edukasi itu untuk memberikan pemahaman terhadap dampak bencana, termasuk La Nina yang diprediksi bakal terjadi," tambahnya.
Merujuk informasi yang dikeluarkan BMKG, potensi La Nina di Indonesia dapat terjadi pada periode Oktober 2021 hingga Februari 2022.
Pemerintah kabupaten tegas Marjani, perlu mengantisipasi potensi bencana yang timbul dari fenomena La Nina yang kini tengah dihadapi Indonesia.
Kondisi cuaca di wilayah Penajam Paser Utara saat ini patut diwaspadai, dengan intensitas hujan yang cukup tinggi dapat memicu bencana banjir dan tanah longsor.
Gelombang pasang air laut harus diwaspadai bagi masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir menurut dia, sebab kondisi cuaca yang sering berubah dan sulit diprediksi.
"Kami berupaya terus lakukan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terkait bencana akibat adanya La Nina," kata Marjani.
Kalau potensi gempa bumi tidak ada di wilayah Penajam Paser Utara, tapi mungkin dampaknya saja seperti getaran bisa sampai ke daerah ini, ucapnya.
Secara geografis wilayah Penajam Paser Utara tidak memiliki faktor pendukung, tetapi dampak dari bencana gempa bumi bisa dirasakan hingga ke daerah itu.
Edukasi terhadap dampak bencana termasuk La Nina yang diprediksi bakal terjadi tersebut jelas dia, juga dilakukan di tiga sekolah jenjang sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021