Bontang (ANTARA Kaltim) - Muhamad Ali, tokoh pengerak pelestarian mangrove melalui Kelompok Lestari Indah Kelurahan Tanjung Laut Indah Kota Bontang, Kalimantan Timur, telah melewati masa-masa sulit memulai pelestarian mangrove pada tahun 2009.

"Masa pahit membudidayakan mangrove terjadi pada tahun 2009 dan kini masa manis itu sudah mulai kami rasakan. Hal ini ditandai adanya dukungan pembangunan Rumah Mangrove Information Center oleh PT Badak NGL maupun akses program melalui dana hibah bansos serta program tanaman hutan rakyat bagi Kelompok Lestari Indah” kata pengerak mangrove Kota Bontang, Muhamad Ali, di Bontang, Selasa.

Rumah Mangrove Information Center kini menjadi pusat belajar masyarakat terkait budidaya mangrove mulai pembibitan, penanaman dan pengamanan tanaman mangrove.
Selain itu juga menjadi sentra belajar menumbuhkan minat dan keterampilan dalam pemanfaatan buah mangrove non kayu, melalui pelatihan-pelatihan dan penyediaan fasilitas produktif.

"Adapun target khusus rumah mangrove information center ini adalah meningkatkan pemberdayaan perempuan melalui kegiatan produktif ekonomi kreatif dan produktif," terang Ali.

Ali menyebutkan saat ini tiga kelompok petani mangrove Kelurahan Bontang Kuala sudah mulai bergabung dibawah binaan rumah mangrove information center, termasuk tiga kelompok dari Kelurahan Tanjung Laut serta dua kelompok di Kelurahan Tanjung Laut Indah sendiri.

"Total ada 12 kelompok petani budidaya mangrove yang tergabung dalam rumah mangrove ini," ujarnya.

Saat peresmian rumah mangrove (6/4), Presiden Direktur PT Badak NGL Nanang Untung menginformasikan pohon mangrove di Papua ada yang sebesar manusia.

"Saya mendapat informasi mangrove di Papua sebesar manusia. Semoga melalui rumah mangrove information center ini menjadi manajemen center multiguna mangrove yang makin lama disekitarnya makin hijau dan masyarakat terperdayakan," kata Nanang Untung.

Dia juga berharap rumah mangrove bisa dimanfaatkan lebih dari sekedar hijaukan pantai, tetapi bisa juga berkembang buahnya dalam pembuatan dodol, sirup maupun ekonomi produktif lainnya.

Sementara itu mangrove memiliki fungsi ekologis, ekonomi dan sosial dalam mendukung pembangunan wilayah pesisir.

Karena penanaman hutan mangrove dapat menjaga kestabilan garis pantai dari abrasi dan erosi serta menjaga kelestarian ekosistem pantai.  

Selain itu, hutan mangrove juga berfungsi untuk menahan laju tiupan angin kencang dan menstirilkan air laut yang asin menjadi air tawar, mengurangi abrasi, menahan gelombang laut. (*)

Pewarta: Suratmi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013