Sangatta (ANTARA Kaltim) - Puluhan pedagang di Pasar Tradisional Teluk Lingga, Desa Teluk Lingga, Kecamatan Sangatta Utara, lebih memilih bertahan berjualan di pasar lama Teluk Lingga, dari pada pindah ke Pasar Induk yang dibangun Pemkab Nunukan Kalimantan Timur.

Sejumlah pedagang yang ditemui, Selasa, menyatakan akan tetap berjualan di pasar lama daripada pindah ke pasar induk yang baru di Jalan H Maulana, Teluk Lingga, karena pendapatan lebih besar, sedangkan kalau pindah ke tempat yang baru pendapatan akan jauh menurun, karena pengunjungnya sedikit.

"Di pasar lama saya bisa memperoleh hasil bersih sekitar Rp400 ribu hingga Rp600 ribu per hari, sedangkan kalau di pasar induk Rp100 ribu kotor belum tentu dapat, makanya saya enggan pindah," kata Fauziah Butar-Butar, salah satu pedagang sembako di pasar lama.

Fauziah mengatakan, sejak pasar induk dibuka awal Januari 2013, banyak teman-teman pedagang yang mencoba pindah berjualan ke pasar induk, namun mereka banyak juga kembali ke sini karena alasannya sepi pengunjung sehingga penghasilan sangat minim.

Bahkan, kata Fauziah Butar-Butar, beberapa pedagang mengeluh karena ada yang sama sekali jualannya tidak laku.

"Jadi bagaimana saya mau ke sana, mereka yang sudah pindah ke sana aja balik ke sini, karena itu tadi masih sepi dan pendapatan minim, lebih banyak ruginya, namanya pedagang kan rugi kalau sehari jualan tidak laku," ujarnya.

Darma (37 tahun), pedagang sayuran di pasar lama Teluk Lingga juga mengaku lebih senang berjualan di pasar lama karena sehari bisa ratusan ikat sayurnya laku, sedangkan di pasar induk, kadang sehari sayuran hanya layu karena pembeli tidak ada.

Menurut Darma yang tinggal di Gang Bone Teluk Lingga, dirinya rela menjajakan dagangannya di tanah beralas terpal asalkan jualan laris, dari pada duduk di lapak pasar induk dengan tempat rapi dan tidak kehujanan tapi dagangan tidak terjual.

"Tidak apa-apa saya jualan beralas tanah dan terpal asalkan jualan laris dan dapat duit, dari pada jualan di pasar induk bebas panas dan hujan tapi jualan tidak laku," kata Darma, dibenarkan Hj. Rosmiah.

Mereka mengatakan, mayoritas pedagang di pasar lama ini kurang setuju dipindahkan ke pasar induk, makanya sejak pasar induk dibuka pemerintah dua bulan lalu, tetap saja sepi pengunjung dan sepi pedagang.

"Kalau tidak percaya silakan tanya pedagang sini, pilih mana, jualan di pasar lama ini atau pasar induk. Mereka pasti milihnya di sini," ujar dia. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013