Pengemudi pengemudi ojek daring yang mengantarkan pesanan kue dari MACS untuk pelanggan. Selain kue dan air di meja juga ada hand sanitizer. (ANTARA /Novi Abdi)

Tukang kue di Balikpapan Claudia Soenjoto tak ingin makan sendiri keuntungannya. Ia berbagi antara lain dengan para pengemudi ojek daring yang membantunya mengantarkan pesanan ke pelanggan.


“Saya sediakan mereka camilan dan minuman di meja kecil di sudut. Mereka bisa nikmati sambil menunggu pesanan pelanggan disiapkan,” kata Claudia, Rabu.

Bahkan, bila suka, si abang atau mbak pengemudi ojek online boleh bawa untuk bekal di jalan.

“Saya pasti cicipi kalau ada pesan-antar dari sini. Bau kuenya enak sekali. Pasti gak tahan untuk tidak nyicip,” kata Dodi, pengemudi GrabExpress.

Menurut Claudia para pengemudi ojek daring adalah mitra kerja yang mendukung kelangsungan usahanya. Hal tersebut sesuai dengan prinsip dan nasihat dari orangtuanya bagaimana menjalankan usaha, yaitu saling membantu, saling mendukung, dan saling menjaga.

Dan prinsip itu diterapkan tidak hanya kepada pelanggan yang membeli kue-kue buatannya, tapi benar-benar semua pihak yang terlibat.

“Apalagi karyawan saya terbatas. Teman-teman ojek daring inilah yang menolong saya mengantarkan pesanan,” ujarnya.

Dalam 5 menit setelah dihubungi, sudah ada pengemudi yang datang untuk mengantarkan pesanan itu. Sementara menunggu kuenya dibungkus, si pengemudi biasanya duduk tenang sambil mengunyah kue dan menikmati minuman yang tersedia. Begitu kuenya siap terbungkus rapi, si pengemudi pun segera berangkat.

“Saya tinggal cek di aplikasi sudah sampai mana si abang GrabExpress, sudah sampai pelanggan belum,” kata Claudia.

Ia pun mengungkapkan, layanan antar dari transportasi daring ini membantunya meningkatkan omzet hingga 30 persen.

Claudia belajar menjadi pembuat kue sejak kecil. Seperti juga bagaimana cara menjalankan dan mengelola bisnis, membuat kue juga dipelajari dari orangtuanya,juga saudaranya, yang pemilik bisnis restoran di Surabaya, Jawa Timur. Di Surabaya juga pertama kali ia mulai membuat dan berjualan kue.

Kemudian, tak hanya belajar di dalam keluarganya, Claudia juga belajar formal cara membuat kue dan roti ala barat (pastry and bakery) hingga ke Australia.

“Walaupun sekarang saya membuat kue hanya untuk mengisi waktu luang sebagai ibu rumah tangga,” katanya.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021