Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan nilai investasi di daerah itu terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dari Rp 17,88 triliun pada 2010 naik menjadi Rp28,32 triliun pada 2011, dan 2012 sebesar Rp30 triliun.

"Investasi itu terdiri dari dua sektor, yakni dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) dan dalam bentuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)," ujar Awang Faroek saat peresmian Gedung Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur (Kaltim) di Samarinda, Kamis.

Sementara itu, target investasi pada 2013 diupayakan dapat meningkat 15 persen ketimbang tahun sebelumnya, yakni dari Rp30 triliun pada 2012 diharapkan menjadi Rp34,5 triliun pada 2013.

Bagi Pemprov Kaltim, lanjutnya, meningkatnya penanaman investasi melalui BUMN atau BUMD, PMDN, PMA, termasuk dari Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Koperasi, secara langsung dapat mendukung berbagai sektor pembangunan, khususnya pembangunan infrastruktur.

Selain itu penanaman investasi juga diharapkan dapat memberikan andil besar dalam penyediaan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, membuka kesempatan berusaha, peningkatan pendapatan, dan kesejahteraan masyarakat.

Hal tersebut sesuai dengan RPJM Nasional 2010-2014 yang menetapkan Pulau Kalimantan sebagai salah satu Koridor Ekonomi Nasional, yakni sebagai lumbung pangan dan energi nasional.

Untuk itu, secara khusus Kaltim ke depan melakukan reposisi dengan dua strategi besar guna memacu pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan.

Ekonomi berkeadilan yang dimaksud antara mengembangkan industri seperti industri pengilangan minyak, industri pupuk, industri gas, usaha pertambangan batu bara, dan industri dari kelapa sawit berupa crude palm oil (CPO) dan turunannya.

Kemudian membangun dan mengembangkan industri berbasis pertanian dengan pendekatan skala ekonomi dan klaster industri. Terkait hal ini, maka Kaltim akan mengembangkan kawasan tanaman pangan berupa Food and Rice Estate 200 ribu ha di 10 kabupaten untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Selanjutnya, sesuai dengan perencanaan pembangunan, terutama terkait Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2025, maka Provinsi Kaltim terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur.

Infrastruktur antara lain berupa pembangunan jalan dan jembatan lintas Kalimantan (termasuk Jembatan Pulau Balang, Mahkota II dan Jembatan Kembar di Samarinda).

Kemudian embangunan jalan tol Samarinda-Balikpapan, pengembangan Bandara Sepinggan Balikpapan, pembangunan Bandara Samarinda Baru, pelabuhan laut seperti di Maloy dan Peti Kemas Kariangau, pembangunan rel kereta api dan pembangungan kelistrikan.  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013