Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi siswa di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur masih menunggu persetujuan Bupati dan kesiapan Dinas Pendidikan setempat.
"Sebenarnya sudah siap, tinggal menunggu arahan Bupati dengan mempertimbangkan masukan dari Dinas Kesehatan dan kesiapan Dinas Pendidikan," kata Asisten Kesra Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Paser Romif Erwinadi di Tanah Grogot, Kamis.
Ia menambahkan untuk melaksanakan PTM, pihaknya juga masih menunggu vaksinasi kepada pelajar usia di atas 12 tahun dan guru.
"Vaksinasi lebih diutamakan kepada pelajar dan guru," kata Romif.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser Murhariyanto mengatakan saat ini Kabupaten Paser berada di PPKM level 3 yang artinya bisa melaksanakan PTM dengan kapsitas 50 persen dari jumlah siswa di setiap sekolah.
"Kami harus persiapkan seluruh administrasi perizinan dari ketua Satgas dan kesehatan siswa serta murid. Selain itu pelajar dan guru juga wajib divaksin," kata Murhariyanto.
Ia mengemukakan dari 10.512 pelajar SMP (di atas usia 12 tahun), baru 1.364 pelajar yang sudah divaksin. Selebihnya, 9.148 pelajar belum divaksin.
"Ada 87,02 persen belum divaksinasi, dan kami akan menuntaskan," kata Murhariyanto.
Sedangkan, lanjut dia, dari 4.736 pendidik dan tenaga pendidik (TU), 3.826 diantaranya telah divaksin.
"Sisa 910 guru dan tenaga pendidik yang belum divaksin sehingga dipresentasikan sekitar 85,73 persen yang telah di vaksin," katanya.
Untuk mempersiapkan PTM, kata Murhariyanto, Disdikbud Paser memastikan sekolah menerapkan protokol kesehatan ketat seperti penyediaan masker, fasilitas cuci tangan, jaga jarak antar siswa di ruang kelas.
Disdikbud juga menyiapkan masker sebagai antisipasi jika ada siswa yang tidak membawa masker ke sekolah.
Murhariyanto berharap tidak ada kendala saat pelaksanaan PTM baik bagi sekolah yang berada di kota maupun di pedesaan.
Ia berpesan kepada orangtua untuk memastikan anak mereka melaksanakan protokol kesehatan saat pelaksanaan PTM.
"Orang tua bisa memberikan edukasi dan motivasi dengan mengingatkan anaknya sehingga anak-anaknya bisa mengerti bagaimana protokol kesehatan," kata Murhariyanto. (adv).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021