Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengapresiasi atas kerja keras dan komitmen jajaran PT PLN membangun daerah dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akan energi listrik hingga pelosok desa.


"Hari kemerdekaan ke- 76  menjadi momen sangat bermakna bagi rakyat kami di pedesaan atas dialirinya listrik desa mereka," kata Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Prov Kaltim H Abu Helmi menghadiri peresmian Listrik Desa dan Peningkatan Jam Nyala di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara secara virtual di Ruang Heart of Borneo, Kantor Gubernur Kaltim, Kamis.

Abu Helmi mengatakan Gubernur Kaltim berharap PLN konsisten membangun listrik perdesaan di Kaltim, juga selalu meningkatkan Jam Nyala Listrik 24 Jam pada Desa Berlistrik.

"Sebab sambungan listrik mampu mendorong masyarakat di Kaltim lebih produktif dan bisa menambah penghasilan," tegasnya.

Ia mengungkapkan hingga saat ini di Kaltim masih memiliki 3 kecamatan yang seluruh desanya belum berlistrik PLN, yaitu Kecamatan Busang (6 desa) dan Kecamatan Sandaran (9 desa) di Kabupaten Kutai Timur.

" Satu lagi di Kecamatan Laham (5 desa) Kabupaten Mahakam Ulu," imbuh Abu Helmi.

General Manager PT PLN Persero Unit Induk Wilayah Kaltimra Saleh Siswanto menyebutkan peresmian Listrik Desa kali ini meliputi 24 desa baru dan peningkatan jam menyala di 15 ULD tersebar di Kaltim dan Kaltara.

"Kami terus berupaya menuntaskan desa tanpa listrik hingga 2022. Jam menyala kita dari 6 jam meningkat 12 jam dan terus ditingkatkan hingga 24 jam," ujarnya.

Ditambahkannya, rasio desa berlistrik di Kaltim sekitar 79,29 persen dengan rasio elektrifikasi mencapai 94,79 persen dari seluruh wilayah Kaltim.
 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021