Petugas relawan posko pengetatan COVID-19 di kawasan pelabuhan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, bakal digantikan dengan PNS (pegawai negeri sipil) karena anggaran operasional minim, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD setempat Marjani.

"Tidak ada penghentian aktifitas posko pengetatan virus corona di pelabuhan walaupun anggaran operasional minim," ujar Marjani di Penajam, Selasa.

"Kami akan tempatkan PNS atau ASN (aparatur sipil negara) dan honorer di posko pengetatan COVID-19 itu," tambahnya.

Selama beberapa hari posko pengetatan virus corona di kawasan pelabuhan kapal feri, speedboat dan klotok (kapal kayu) di Kecamatan Penajam nampak kosong.

Para relawan yang bertugas di posko tersebut diduga melakukan aksi mogok kerja sebab selama beberapa bulan tidak mendapatkan uang untuk makan dan minum.

Marjani tidak menampik ketika dikonfirmasi permasalahan kosongnya posko pemeriksaan pencegahan COVID-19 di kawasan pelabuhan tersebut.

"Kami akan siasati agar posko pemeriksaan itu tetap berjalan dengan anggaran operasional yang terbatas," ucapnya.

Petugas relawan posko pengetatan COVID-9 di kawasan pelabuhan menurut Marjani, akan digantikan oleh pegawai Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP

Selain itu, pegawai Dinas Perhubungan dan BPBD juga ditugaskan mengganti relawan di posko pengetatan virus corona tersebut.

Anggaran makan dan minum untuk relawan posko tidak ada, jelas Marjani, karena masih menunggu proses keuangan pemerintah kabupaten.

"Agar pemeriksaan di posko terus berjalan, solusinya ditugaskan ASN maupun non-ASN di posko pengetatan COVD-19 itu," kata dia.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021