Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Kalimantan Timur terus mengoptimalkan kegiatan patroli di lapangan untuk mengamankan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di wilayah setempat.
Kepala Satpol PP Provinsi Kaltim I Gede Yusa menjelaskan pascaditetapkannya delapan daerah di Kaltim yakni Balikpapan, Bontang, Berau, Samarinda, Kutai Timur, Kutai Barat, Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara dalam PPKM level 4, pihaknya intensif melakukan koordinasi dengan Satpol PP kabupaten/kota agar lebih meningkatkan kinerja di lapangan.
"Di Kaltim ada 36 titik penyekatan, sebelum ditetapkan 5 daerah masuk dalam level 4, baik di perbatasan kabupaten/kota maupun di dalam kota Balikpapan, Bontang dan Berau," tutur Gede Yusa, di Samarinda,Rabu.
Samarinda, sebagai ibu kota provinsi, lanjutnya, kegiatan lapangan menurunkan anggota bertugas untuk penyekatan maupun patroli. Tujuannya, mengingatkan masyarakat yang masih suka berkerumun di tempat-tempat umum.
"Kita tidak bosan-bosannya mengingatkan warga, anggota berpatroli menggunakan pengeras suara untuk saling mengingatkan. Setiap kegiatan kita lakukan secara humanis dan mengimbau agar tetap menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Menurut Gede kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sudah sangat mengkhawatirkan, bahkan angkanya beberapa hari ini sempat mencapai dua ribu lebih.
Karena itu kegiatan yang dilakukan jajaran Satpol PP kiranya mampu menyadarkan masyarakat agar tidak lalai menegakkan protokol kesehatan.
"Masyarakat yang daerah-nya sudah masuk level 4 maupun belum, kiranya tetap waspada penyebaran virus Corona. Apalagi ada varian Delta yang penularan-nya sangat cepat, maka semakin waspada," tutur-nya.
Gede Yusa menambahkan jika ada warga yang sudah ada gejala maupun terkonfirmasi COVID-19, segera menghubungi ketua RT, hingga berjenjang sampai kecamatan berkoordinasi dengan Dinas kesehatan guna pendampingan.
"Jadi yang dirujuk ke rumah sakit itu pasien yang terkonfirmasi sedang dan berat, sementara gejala ringan cukup isolasi mandiri di rumah. Kami akan terus mensosialisasikan bahaya virus Corona agar masyarakat tidak terpapar," ucap Gede Yusa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
Kepala Satpol PP Provinsi Kaltim I Gede Yusa menjelaskan pascaditetapkannya delapan daerah di Kaltim yakni Balikpapan, Bontang, Berau, Samarinda, Kutai Timur, Kutai Barat, Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara dalam PPKM level 4, pihaknya intensif melakukan koordinasi dengan Satpol PP kabupaten/kota agar lebih meningkatkan kinerja di lapangan.
"Di Kaltim ada 36 titik penyekatan, sebelum ditetapkan 5 daerah masuk dalam level 4, baik di perbatasan kabupaten/kota maupun di dalam kota Balikpapan, Bontang dan Berau," tutur Gede Yusa, di Samarinda,Rabu.
Samarinda, sebagai ibu kota provinsi, lanjutnya, kegiatan lapangan menurunkan anggota bertugas untuk penyekatan maupun patroli. Tujuannya, mengingatkan masyarakat yang masih suka berkerumun di tempat-tempat umum.
"Kita tidak bosan-bosannya mengingatkan warga, anggota berpatroli menggunakan pengeras suara untuk saling mengingatkan. Setiap kegiatan kita lakukan secara humanis dan mengimbau agar tetap menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Menurut Gede kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sudah sangat mengkhawatirkan, bahkan angkanya beberapa hari ini sempat mencapai dua ribu lebih.
Karena itu kegiatan yang dilakukan jajaran Satpol PP kiranya mampu menyadarkan masyarakat agar tidak lalai menegakkan protokol kesehatan.
"Masyarakat yang daerah-nya sudah masuk level 4 maupun belum, kiranya tetap waspada penyebaran virus Corona. Apalagi ada varian Delta yang penularan-nya sangat cepat, maka semakin waspada," tutur-nya.
Gede Yusa menambahkan jika ada warga yang sudah ada gejala maupun terkonfirmasi COVID-19, segera menghubungi ketua RT, hingga berjenjang sampai kecamatan berkoordinasi dengan Dinas kesehatan guna pendampingan.
"Jadi yang dirujuk ke rumah sakit itu pasien yang terkonfirmasi sedang dan berat, sementara gejala ringan cukup isolasi mandiri di rumah. Kami akan terus mensosialisasikan bahaya virus Corona agar masyarakat tidak terpapar," ucap Gede Yusa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021