Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, diminta fokus menggali potensi pendapatan asli daerah (PAD).
"Pemerintah kabupaten harus fokus gali potensi PAD," kata Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Zainal Arifin di Penajam, Senin.
Melihat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2020 lanjut dia, mengalami minus sekitar 2,34 persen, harus dapat ditingkatkan pada tahun ini (2021).
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2019 menurut Zainal Arifin, tercatat mencapai 2,52 persen, namun menurun menjadi 2,34 persen pada 2020.
Salah satu melemahnya laju pertumbuhan ekonomi tersebut jelasnya, disebabkan ketergantungan pemerintah kabupaten kepada bantuan finansial dari pemerintah pusat.
"Realisasi PAD 2020 yang tercatat sekitar 87 persen, jauh lebih rendah dibanding realisasi PAD 2019 yang mencapai 98 persen," ucap politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
"Kami berharap OPD (organisasi perangkat daerah) lebih fokus gali setiap potensi PAD dari sektor distribusi maupun pajak daerah,' tambah Zainal Arifin.
Jika pertumbuhan ekonomi terus dibiarkan menurun, maka dapat berimbas pada meningkatnya pengangguran serta utang Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara semakin membengkak.
Secara nasional pertumbuhan ekonomi Kabupaten Penajam Paser Utara ungkap Zainal Arifin, sangat menurun yang bisa berdampak menambah pengangguran dan kehidupan masyarakat semakin sulit.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2021, menargetkan realisasi PAD dari sektor pajak dan retribusi lebih kurang Rp147 miliar.
Sampai saat ini realisasi pendapatan asli daerah 2021 yang dipungut dari sektor pajak maupun retribusi tersebut mencapai sekitar Rp11,731 miliar.(ADV)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Pemerintah kabupaten harus fokus gali potensi PAD," kata Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Zainal Arifin di Penajam, Senin.
Melihat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2020 lanjut dia, mengalami minus sekitar 2,34 persen, harus dapat ditingkatkan pada tahun ini (2021).
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2019 menurut Zainal Arifin, tercatat mencapai 2,52 persen, namun menurun menjadi 2,34 persen pada 2020.
Salah satu melemahnya laju pertumbuhan ekonomi tersebut jelasnya, disebabkan ketergantungan pemerintah kabupaten kepada bantuan finansial dari pemerintah pusat.
"Realisasi PAD 2020 yang tercatat sekitar 87 persen, jauh lebih rendah dibanding realisasi PAD 2019 yang mencapai 98 persen," ucap politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
"Kami berharap OPD (organisasi perangkat daerah) lebih fokus gali setiap potensi PAD dari sektor distribusi maupun pajak daerah,' tambah Zainal Arifin.
Jika pertumbuhan ekonomi terus dibiarkan menurun, maka dapat berimbas pada meningkatnya pengangguran serta utang Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara semakin membengkak.
Secara nasional pertumbuhan ekonomi Kabupaten Penajam Paser Utara ungkap Zainal Arifin, sangat menurun yang bisa berdampak menambah pengangguran dan kehidupan masyarakat semakin sulit.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2021, menargetkan realisasi PAD dari sektor pajak dan retribusi lebih kurang Rp147 miliar.
Sampai saat ini realisasi pendapatan asli daerah 2021 yang dipungut dari sektor pajak maupun retribusi tersebut mencapai sekitar Rp11,731 miliar.(ADV)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021