Layanan KTP-el (elektronik) keliling di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, naik 150 persen jika dibandingkan dengan layanan manual atau warga datang ke kantor.


"Kalau layanan KTP bagi warga yang datang ke kantor per hari di kisaran 70-80 layanan, tapi kalau keliling ke desa/kelurahan bisa mencapai 200 layanan per hari," ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten PPU Suyanto di Penajam, Minggu.

Adanya perbandingan antara layanan yang menunggu warga mengurus KTP di kantornya dengan yang langsung pihaknya terjun ke lapangan tersebut, maka terjadi kenaikan di kisaran 150 persen atau rata-rata naik 120 orang per sekali keliling.

Dalam melakukan layanan KTP maupun administrator kependudukan (adminduk) keliling yang ia beri judul Program Jebol (Jemput Bola) tersebut, harus dituntaskan dalam satu desa/kelurahan meski harus sampai malam.

Seperti yang dilakukan tim dia beberapa hari lalu di Desa Babulu Darat, Kecamatan Babulu. Saat itu tim harus bekerja sampai pukul 00.00 waktu setempat. Itu pun belum tuntas, sehingga harus dilanjutkan esok harinya.

"Waktu di Desa Babulu Darat beberapa hari lalu, untuk pendaftaran dibuka mulai pagi, namun hingga mendekati pukul 22.00 masih ada yang daftar, sehingga pukul 22.00 disetop pendaftaran, namun tim terus menuntaskan perekaman dan lainnya sampai pukul 00.00," katanya.

Sedangkan untuk melayani pendaftar yang tertunda atau warga Babulu Darat yang ingin mengajukan layanan, maka pihaknya melanjutkan Program Jebol keesokan harinya dan harus tuntas, karena semua pengajuan harus selesai dilayani dalam satu hari.

"Untuk layanan dalam Program Jebol ini tentu mencakup semua adminduk, antara lain pengajuan KTP, perubahan alamat, data pendidikan anak, kartu identitas anak (KIA), dan layanan adminduk lainnya," ujar Suyanto.(ADV)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021