Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim M Syirajudin meminta kepada semua peserta Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) memanfaatkan kesempatan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas. 


"Peserta dipersilahkan menyampaikan hal yang tidak difahami untuk menunjang peningkatan indikator Indeks Desa Membangun (IDM) desa masing-masing," katanya  saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa dan Anggota BPD se Kaltim, di Ballroom Harris Hotel, Selasa (18/5) malam. 

Ia mengatakan jangan pura-pura faham itu yang paling penting. Palatihan  yang diberikan untuk menambah wawasan dan menimba ilmu. Jadi gali sebanyak-banyaknya ilmu yang dibutuhkan agar bisa meningkatan status IDM desanya dari tertinggal menjadi minimal menjadi berkembang.

Menurutnya pada penilaian IDM terdapat tiga indikator yang menjadi acuan, yakni Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi, dan Indeks Ketahanan Lingkungan.

Lanjut dia melalui pelatihan, desa diharap bisa memetakan indeks yang masih lemah untuk ditingkatkan skoringnya agar status IDM nya meningkat. 

 Syirajudin berharap setelah pelatihan bisa semakin kuat membangun desa. Saling bersinergi meningkatkan status IDM yang menjadi target RPJMD Kaltim 2019-2023. Terjadi peningkatan status 150 desa  sangat tertinggal dan 518 desa tertinggal di Kaltim. 

Dia yakin dengan semangat kebersamaan IDM 2021 status desa yang yang sudah diberikan pelatihan bisa naik berkembang. "Jadi pelatihan  dengan menghadirkan para pakar hendaknya dimanfaatkan betul untuk meningkatkan kapasitas," katanya. 

Sementara Ketua Panitia Kasmawati menyebutkan pelatihan bertujuan meningkatkan kapasitas  terkait perencanaan pembangunan desa, pengelolaan keuangan desa dan tugas fungsi BPD. 

"Salah satu golnya penyusunan RPJMDes dan RKPDes yang berkualitas. Ini sangat sangat tepat bagi desa yang baru melaksanakan Pilkades," kata Kabid Pemerintahan Desa dan Kelurahan DPMPD Kaltim. 

Kasmawati menambahkan pelatihan dilaksanakan 18-22 Mei 2021 dengan diikuti 60 peserta dari 30 desa di 5 kabupaten se Kaltim, yakni Kabupaten Paser 7 desa, Kukar 5 desa, Kutim 7 desa, Kubar 7 kampung, dan Mahulu 4 kampung.  Sedangkan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Berau sudah tidak menjadi target karena sudah tidak ada desa berstatus tertinggal dan sangat tertinggal.
 

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021