Samarinda (Antaranews Kaltim) - Pemprov Kalimantan Timur melalui intansi terkait mendukung program Keluarga Berencana (KB) karena kegiatannya bukan sekedar mengatur jumlah kelahiran, tetapi juga ada kegiatan lain yang bertujuan mencetak penduduk berkualitas.
"Program pengendalian penduduk merupakan salah satu strategi dalam menyukseskan pembangunan di Indonesia," ujar Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kaltim Halda Arsyad di Samarinda, Kamis.
Didampingi Sekretaris DKP3A Kaltim Zaina Yurda, ia melanjutkan bahwa program ini harus didukung karena dampak positifnya sangat besar bagi pembangunan manusia, yakni semakin besar jumlah penduduk, maka biaya pembangunan makin tinggi antara lain untuk subsidi pangan, pendidikan, bahan bakar, dan biaya kesehatan.
Untuk menyukseskan program ini, sehari sebelumnya ia menggelar sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) guna mewujudkan kesetaraan gender dan hak anak dalam pengendalian penduduk?demi mempersiapkan penduduk berkualitas menghadapi bonus demografi.
Dalam kesempatan itu ia mengatakan, melalui keberhasilan program KB akan mengubah struktur umur penduduk, ditandai dengan menurunnya rasio ketergantungan (dependency ratio) penduduk manusia kerja (0-14 tahun dan di atas 65 tahun) terhadap penduduk usia kerja (15-64 tahun).
Indonesia, lanjutnya, akan memasuki bonus demografi tahun 2020 hingga 2030, yakni mengalami peningkatan jumlah penduduk usia produktif secara signifikan. Hal ini terjadi karena keberhasilan program KB.
Bonus demografi akan membawa dampak sosial-ekonomi, seperti jumlah penduduk produktif yang lebih banyak sehingga akan menanggung penduduk nonproduktif yang jumlahnya lebih sedikit.
"Diperkirakan ada 44 penduduk produktif yang akan menanggung 100 penduduk nonproduktif. Laporan dari PBB menyatakan bahwa dibandingkan dengan negara Asia lainnya, maka angka ketergantungan penduduk di Indonesia akan terus menurun sampai tahun 2020," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa dengan adanya bonus demografi, tentu bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk memajukan dan memakmurkan, apabila masyarakat usia produktif memiliki kualitas sumber daya yang memberikan kontribusi terhadap pembangunan negara.
Jika suatu negara gagal memanfaatkan bonus demografi, lanjutnya, maka akan terjadi kerugian besar bagi negara itu sendiri, karena jumlah penduduk usia produktif yang banyak tersebut ternyata tidak diimbangi dengan keterampilan dan daya saing, alias penduduknya tidak berkualitas.
"Guna meraih manfaat dari bonus demografi, diperlukan usaha bersama dari seluruh lapisan masyarakat, lembaga terkait, dan pemerintah sebagai agen pembangunan sehingga penduduknya berkualitas untuk menjadikan negara kuat," ucapnya.
Sosialisasi KIE yang digelar di Hotel Midtown Samarinda itu menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Sekretaris BKKBN Provinsi Kaltim Kaltim Achmad Taqdir, Kepala BPS Kaltim Atqo Mardiyanto, dan Ketua Koalisi Pengendalian Penduduk Kaltim Prof Hariyanto. (*)
Program KB cetak penduduk berkualitas
Jumat, 10 Agustus 2018 7:50 WIB