12.000 Anak di Penajam Rekam Data KIA

Penajam (ANTARA Kaltim) - Lebih kurang 12.000 anak usia di bawah 17 tahun di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, telah melakukan perekaman data untuk pembuatan Kartu Identitas Anak.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Penajam Paser Utara Suyanto saat ditemui di Penajam, Jumat, menngatakan hingga Oktober 2016, petugas telah merekam 12.000 data untuk penerbitan KIA, dari total anak berusia di bawah 17 tahun di daerah setempat sebanyak 60.000 orang.

Upaya jemput bola dengan menerjunkan petugas ke sekolah-sekolah (SD dan SMP) untuk melayani perekaman data KIA tersebut sebagai persiapan penerbitan KIA pada Desember 2016.

"Perekaman data KIA itu sekaligus untuk meningkatkan kepemilikan akta kelahiran di wilayah Penajam Paser Utara," kata Suyanto.

Menurut ia, program KIA secara tidak langsung meningkatkan target penerbitan akta kelahiran, karena syarat untuk mendapatkan KIA harus memiliki akta kelahiran dan kartu keluarga (KK), karena pada KIA dicantumkan nomor akta kelahiran dan KK.

"Pada saat petugas melakukan perekaman data di sekolah menemukan 10 hingga 20 anak yang belum memiliki akta kelahiran dan ada juga akta kelahiran yang belum terdaftar di Disdukcapil," jelas Suyanto.

Ia menjelaskan Disdukcapil Kabupaten Penajam Paser Utara menargetkan penerbitan 25.000 KIA pada 2016, sesuai jumlah blanko yang diberikan Kementerian Dalam Negeri.

Namun, untuk melakukan penerbitan KIA, Disdukcapil Kabupaten Penajam Paser Utara masih menunggu anggaran pengadaan tinta "ribbon" atau tinta khusus untuk pencetakan kartu, karena pemerintah pusat tidak menyediakan tinta tersebut.

"Kami masih menunggu persetujuan anggaran pengadaan tinta ribbon yang diusulkan pada APBD Perubahan 2016," ujar Suyanto.

Pihaknya mengusulkan anggaran sekitar Rp200 juta pada APBD 2016 untuk pengadaan tinta tersebut.

"Kami berharap usulan anggaran sekisar Rp200 juta pada APBD Perubahan 2016, untuk pengadaan tinta itu diakomodasi, sehingga penerbitan KIA dapat dilakukan awal Desember 2016," ucap Suyanto. (*)