Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mengatakan
guru harus mengubah cara mengajarnya dengan cara lebih menyayangi anak
didiknya.
"Dulu, tahun 1950-an, guru memukul murid dengan penggaris
merupakan hal yang biasa. Tapi sekarang dengan UU yang ada, hal itu
bisa jadi kriminal," ujar Wapres dalam dialog pendidikan "Memajukan
Pendidikan Nasional dan Peningkatan Peran PGRI Di Tengah Perubahan" yang
diselenggarakan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Jakarta,
Jumat.
Guru harus mengubah metode pengajarannya dengan cara yang lebih
menyayangi. "Guru tidak bisa mengajar sama seperti 30 tahun yang lalu."
Pernyataan tersebut disampaikan Wapres saat menjawab pertanyaan
mengenai seorang guru di Bantaeng yang dipenjara karena mencubit
muridnya.
"Di Bantaeng memang emosinya tinggi, di kampung saya agak ke bawah
(letaknya secara geografis) agak turun sedikit," tambah dia yang
langsung disambut gelak tawa.
Guru Biologi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Bantaeng,
Nurmayani Salam ditahan karena pencubitan dilakukan pada Agustus 2015.
Tak diterima dicubit guru, murid tersebut kemudian melapor pada
orang tuanya yang berprofesi sebagai polisi kemudian melapor ke pihak
berwajib.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga berpesan agar guru terus belajar karena tugasnya mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Guru itu tugasnya mencerdaskan bangsa. Maka guru juga harus
cerdas. Ujian guru harus lebih ketat dibandingkan lainnya," tukas dia. (*)
Wapres: Guru harus Ubah Cara Mengajar
Jumat, 27 Mei 2016 14:08 WIB