Penajam Paser Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, berupaya menjaga produksi pertanian tanaman padi saat musim kemarau dengan menyarankan menggunakan benih unggul yang memiliki ketahanan terhadap kondisi kekurangan air.
Benih tahan kekeringan dapat membantu tanaman tetap tumbuh optimal, walau curah hujan rendah atau ketersediaan air terbatas,” ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Gunawan ketika ditanya mengenai antisipasi kekeringan saat kemarau di Penajam, Selasa.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau terjadi wilayah Kalimantan Timur mulai akhir Juni hingga Agustus 2025, lanjut dia, sehingga dapat mengakibatkan kekeringan dan kekurangan air untuk irigasi atau pengairan lahan persawahan.
"Upaya antisipasi dampak kekeringan, petani disarankan gunakan benih yang memiliki ketahanan terhadap kondisi kekurangan air,” tambahnya.
Benih unggul yang memiliki ketahanan terhadap kondisi kekurangan air itu seperti Inpago 5, Inpago 8, Inpago 9, Inpago 10, Inpago 11 Agritan, Inpago 12 Agritan, Inpago 13 Foritz, Inpari 38 tadah hujan Agritan, Inpari 46 GSR tadah hujan, Cisaat, serta varietas lokal lainnya.
Rekomendasi sejumlah benih unggul yang memiliki ketabahan terhadap kondisi kekurangan air tersebut, diharapkan diterapkan para petani demi menjaga produktivitas tanaman padi di tengah potensi ancaman musim kemarau.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara fokus terhadap penanganan dampak perubahan iklim dan persiapan panen, kata dia, serta pemasaran hasil pertanian.
Kemudian petani juga diminta melakukan pembaruan pemetaan daerah rawan kekeringan dan membangun sistem peringatan dini dan pemantauan kondisi iklim secara aktif.
"Kondisi iklim dipantau melalui data harian yang disediakan BMKG melalui situs resmi," jelasnya.
Upaya dilakukan untuk mengoptimalkan masa tanam April hingga September 2025, panen tanaman padi pada musim tanam pertama 2025 mencapai 24.500 ton gabah kering panen (GKP).
Lahan pertanian tanaman padi produktif di tercatat 14.070 hektare, dalam satu tahun petani lakukan dua kali panen dan terdata pada 2024 hasil panen padi capai sekitar 50.672 ton, demikian Gunawan.