Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo sempat menyebut kebutuhan Indonesia atas kepemimpinan yang kuat untuk menghadapi tantangan global ke depan dan menyinggung sosok bakal calon presiden Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Presiden dalam sambutannya pada Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) 2023 di Grand Ballroom Minhaajurrosyidiin, Jakarta, Selasa.
"Sering saya sampaikan 2024, 2029, 2034, momentum yang menentukan Indonesia bisa melompat maju atau tidak sehingga dibutuhkan kepimpinan nasional yang kuat, persatuan yang kuat, kekompakan yang kuat, tanpa itu tantangan yang kita hadapi tidak mudah," ujar Jokowi.
Dia menyampaikan tantangan global yang akan dihadapi Indonesia antara lain ketidakpastian ekonomi global dan perubahan iklim akibat cuaca ekstrem ditambah dengan perang.
Menurutnya, persoalan demi persoalan terus muncul sehingga dibutuhkan kepemimpinan yang kuat.
Kemudian, ia menyinggung soal atraksi pencak silat yang ditampilkan dalam pembukaan Rakernas LDII yang dinilainya tepat ditampilkan karena Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) adalah Prabowo Subianto.
"Tadi yang ditampilkan pencak silat tadi benar. Karena ketuanya Pak Prabowo. Sekjennya Pak Teddy (Suratmadji). LDII kalau begini itu pintar banget. Memberi simbol-simbol gitu loh," seloroh Jokowi dalam acara yang juga dihadiri Prabowo Subianto itu.
Dijumpai usai acara, wartawan kembali menanyakan maksud Jokowi menyinggung sosok Prabowo Subianto terkait kepemimpinan kuat.
Jokowi menjelaskan Indonesia memang membutuhkan kepemimpinan kuat karena akan menghadapi tantangan-tantangan eksternal yang sulit diprediksi, sulit dihitung, dan terkadang muncul secara tiba-tiba tanpa bisa diprediksi.
Sementara itu Prabowo Subianto dikonfirmasi secara terpisah mengenai hal tersebut menyatakan bahwa Presiden Jokowi memang sosok yang humoris.
"Saya kira ya memang beliau penuh humor ya," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan bahwa LDII memang bekerja bersama dengan banyak sekali organisasi-organisasi kemasyarakatan dan memiliki sayap-sayap budaya, sayap-sayap olahraga yang berakar, dari budaya Indonesia.
"Jadi NU punya Pagar Nusa, Muhammadiyah punya Tapak Suci. Mereka juga punya pencak silat ASAD yang sudah lama. Dan banyak tokoh-tokohnya itu sangat berperan dalam dunia pencak silat. Sekjen pencak silat (IPSI) sudah 13 tahun itu dari LDII. Pak Teddy," kata Prabowo.