Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan aparat desa dan kelurahan terhadap pengelolaan sarana air bersih, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bapemas Pemdes) Kutai Kartanegara menggelar pelatihan pengelolaan sarana prasarana air bersih pedesaan, 22-24 Oktober di Hotel Lizha, Tenggarong.
Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Masyarakat dan Sumberdaya Manusia Sekretariat kabupaten Kukar H Otoy Usman, saat membuka kegiatan itu mengatakan akses air bersih merupakan pondasi kebutuhan masyrakat. Menurutnya air bersih dan sanitasi akan bermanfaat bagi kesehatan yang mendukung meningkatnya ekonomi warga.
Lebih lanjut dikatakan Otoy, permasalahan saat ini yaitu adanya sumber air yang kurang memenuhi syarat untuk diminum, sehingga perlu diupayakan aksi untuk menekan permasalahan tersebut.
"Sehingga perlu pengatahuan aparat untuk mengelola sarana air bersih agar tetap terjaga, salah satu solusinya yaitu melalui pelatihan ini," ujarnya, Senin (22/10) dihadapan peserta pelatihan.
Sementara panitia acara tersebut H Junaidi mengatakan pengelolan air senantiasa dipengaruhi oleh peran masyarakat, serta keikutsertaan stake holder termasuk aparat desa dalam perencanaan dan pelaksanaan serta pelestarian sumberdaya air merupakan proses pengembangan sumberdaya air secara berkelanjutan.
Lebih lanjut dikatakan tujuan dari pelatihan itu agar perangkat desa/kelurahan mampu melaksanakan tugas dengan baik sesuai fungsinya dalam pengelolaan sarana air bersih.
"Serta aparat desa diharapkan mampu menciptakan program gotong royong membangun sarana dan prasarana air bersih yang ada di desa masing-masing, sehingga masyarakat setempat mampu diberdayakan dalam mengelola sarana air bersih," katanya.
Narasumber pelatihan tersebut yaitu dari Ditjen PMD Departemen Dalam Negeri, BPM-PD Kaltim, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kukar serta dari Bapemas Pemdes Kukar.
Materi yang diberikan adalah pengelolaan sarana dan prasarana pedesaan, kebijakan penguatan kelembagaan masyarakat pengelola sarana dan prasarana pedesaan, kondisi dan permasalahan air bersih, serta pengelolaan air bersih terpadu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Masyarakat dan Sumberdaya Manusia Sekretariat kabupaten Kukar H Otoy Usman, saat membuka kegiatan itu mengatakan akses air bersih merupakan pondasi kebutuhan masyrakat. Menurutnya air bersih dan sanitasi akan bermanfaat bagi kesehatan yang mendukung meningkatnya ekonomi warga.
Lebih lanjut dikatakan Otoy, permasalahan saat ini yaitu adanya sumber air yang kurang memenuhi syarat untuk diminum, sehingga perlu diupayakan aksi untuk menekan permasalahan tersebut.
"Sehingga perlu pengatahuan aparat untuk mengelola sarana air bersih agar tetap terjaga, salah satu solusinya yaitu melalui pelatihan ini," ujarnya, Senin (22/10) dihadapan peserta pelatihan.
Sementara panitia acara tersebut H Junaidi mengatakan pengelolan air senantiasa dipengaruhi oleh peran masyarakat, serta keikutsertaan stake holder termasuk aparat desa dalam perencanaan dan pelaksanaan serta pelestarian sumberdaya air merupakan proses pengembangan sumberdaya air secara berkelanjutan.
Lebih lanjut dikatakan tujuan dari pelatihan itu agar perangkat desa/kelurahan mampu melaksanakan tugas dengan baik sesuai fungsinya dalam pengelolaan sarana air bersih.
"Serta aparat desa diharapkan mampu menciptakan program gotong royong membangun sarana dan prasarana air bersih yang ada di desa masing-masing, sehingga masyarakat setempat mampu diberdayakan dalam mengelola sarana air bersih," katanya.
Narasumber pelatihan tersebut yaitu dari Ditjen PMD Departemen Dalam Negeri, BPM-PD Kaltim, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kukar serta dari Bapemas Pemdes Kukar.
Materi yang diberikan adalah pengelolaan sarana dan prasarana pedesaan, kebijakan penguatan kelembagaan masyarakat pengelola sarana dan prasarana pedesaan, kondisi dan permasalahan air bersih, serta pengelolaan air bersih terpadu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012