Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur untuk sementara tidak mempersoalkan bila ada warga yang tidak mau divaksin.


“Kalau tidak mau sekarang ya kita kasihkan ke yang mau dulu. Kan jumlah vaksinnya juga masih terbatas,” kata Ketua Satgas yang juga Wali Kota Rizal Effendi di Balikpapan, Selasa.

Dibutuhkan sekitar 50 ribu dosis vaksin bagi warga Kota Minyak yang termasuk dalam pelayan publik di lapangan, namun untuk sementara disebutkan kiriman vaksin dari pusat baru 7.680 dosis.

Semula jumlah vaksin tersebut akan dijadikan untuk 2 kali bagi setiap penerima sehingga memangkas lagi jumlah penerima menjadi saparuhnya, namun kemudian diputuskan hanya untuk 1 suntikan bagi setiap penerima sehingga dapat diberikan kepada 7.680 penerima.

“Untuk dosis berikutnya akan datang lagi kirimannya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan dr Andi Sri Juliarty.

“Jadi untuk yang belum mau divaksin ya sementara tidak apa-apa. Buat yang mau saja masih kurang,” kata Wali Kota lagi.

Namun, sambil menunggu kiriman vaksin dari Jakarta, lanjut Rizal, Satgas di seluruh tingkatan, terutama yang di tingkat Rukun Tetangga (RT) akan terus memberikan sosialisasi dan mengedukasi warga perihal vaksin tersebut.

Tentang vaksin Sinovac yang diterima Balikpapan, jelas Kadinkes, sudah mendapat sertifikat halal dan suci dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Vaksin tersebut juga sudah terbukti manjur menurunkan tingkat paparan COVID-19 di kalangan penerimanya.

Wali Kota Rizal sendiri pernah bercerita bahwa dalam perhitungannya, ada 5 warga yang menyampaikan langsung kepadanya tidak mau divaksin. Mereka antara lain meragukan kehalalan vaksin Sinovac yang disuntikkan di Balikpapan.

Saat itu, tutur Wali Kota yang biasa bergaya jenaka itu, ia mempersilahkan yang bersangkutan membaca sejumlah berita, dan bila masih tidak percaya, "Sampiyan dapat bertanya langsung kepada MUI di Jakarta," kata Rizal tersenyum.

Sementara itu dalam laporan Satgas, pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Balikpapan bertambah 113 kasus. Namun jumlah yang sembuh mencapai 131 orang, walaupun masih ada yang meninggal, yaitu 4 orang.

Dirincikan oleh Kadinkes Juliarty, dari 113 kasus positif baru tersebut, sebanyak 51 kasus dengan riwayat suspek dan 1 kasus riwayat tracing di lokasi kerja.

Kemudian 131 pasien yang sembuh berasal dari perawatan di RS Bhayangkara 1 pasien, dari Asrama Haji Batakan 3 pasien, RS Kanujoso Djatiwibowo 5 pasien, dan RS Pertamina Balikpapan 6 pasien RS Siloam 1 pasien, dan selesai isolasi mandiri 115 pasien.

Secara kumulatif jumlah yang positif COVID-19 sebanyak 12.766 kasus, sebanyak 409 pasien menjalani perawatan di rumah sakit, sebanyak 1.090 pasien menjalani isolasi mandiri dan sebanyak 10.797 pasien sembuh dan ada 470 pasien meninggal dunia. 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021