Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Klub-klub lari lintas alam atau "hash house harriers club" di Balikpapan sepakat untuk bersatu guna menjadi tuan rumah pertemuan nasional para pelari lintas alam seluruh Indonesia, "Pan Indo Hash 2015".

"Kesepakatan itu dikukuhkan di malam acara ulang tahun kesepuluh HK Hash di Bukit Damai Indah (BDI), Minggu malam (14/10). Pan Indo Hash itu acara besar yang biasanya diikuti tidak kurang dari 5.000 orang selama lebih kurang seminggu," kata Johny Soselisa, Grand Master (Ketua) Balikpapan Hash House Harriers, klub lari lintas alam yang berdiri sejak tahun 1975 di Balikpapan, Senin.

Klub-klub tersebut Balikpapan Hash House Harriers atau disingkat BHHH, Family HHH, Balikpapan Hash House Harrietes atau Lady`s Hash, Mixed HHH, Harmonis Keluarga Happy Hash (HK Hash), Keluarga Sejahtera Happy Hash (KS), Balikpapan Kota Minyak (BaKoM) Hash, Kya Kya Happy Hash, dan Manggala Hash.

Acara intinya, yaitu lari lintas alam dan circle (ritual minum) memang hanya tiga hari, namun biasanya para pelari atau hasher sudah datang beberapa hari sebelumnya, atau setelah acara selesai masih bertahan beberapa hari lagi untuk cari oleh-oleh atau berkunjung ke tempat-tempat wisata.

Dengan bersatu, tegas Outhouse, julukan Johny Soselisa di klubnya, semua aspek dari kepanitian dan beban tanggung jawab dapat dibagi bersama. Kebersamaan diperlukan terutama untuk memenangkan pemilihan tuan rumah di Pan Indo Hash Yogyakarta pada 2013 mendatang.

"Kita sudah coba tahun 2010 di Surabaya untuk penyelenggaraan tahun 2012 ini, tapi masih kalah suara dari Manado," cerita Outhouse.

Acara besar terakhir yang diselenggarakan bersama-sama oleh para klub hash di Balikpapan adalah Borneo Nash Hash di tahun 2005.

Balikpapan menjadi tuan rumah pertemuan para pelari lintas alam dari seluruh pelosok Pulau Borneo, termasuk dari Sabah, Sarawak, dan Brunei Darussalam.

"Acara internasional kita bisa selenggarakan, dan pastilah acara nasional juga bisa," lanjut Outhouse.

Karena sejarahnya, klub hash adalah klub lokal dengan anggota individu internasional. Klub hash pertama dibentuk tahun 1930-an di Kuala Lumpur, Malaysia, dan didirikan para akuntan ekspatriat Inggris yang kelebihan waktu karena resesi ekonomi (zaman malaise) saat itu.

Klub hash pertama di Balikpapan berdiri tahun 1975 oleh Peter Garbenis, seorang Inggris yang bekerja sebagai geologis di Unocal, perusahaan migas yang kini merger dengan Chevron.

Sampai tahun 1980, orang Indonesia asli masih minoritas dari 200-an pelari yang berlari setiap Senin sore.

Setelah 36 tahun, keanggotaannya masih tetap dari berbagai bangsa yang bekerja di Balikpapan, umumnya karena bisnis migas. Di BHHH kini ada ekspatriat Belanda, Kanada, Polandia, Amerika Serikat, Brasil, Inggris, Prancis, bahkan Hungaria.

"Klub hash memang begitu, meski namanya lokal, tapi anggotanya selalu dari berbagai bangsa di dunia. Jadi klub lokal yang internasional," kata Johny Patimasang, hasher senior BHHH.  (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012