Tanjung Redeb  (ANTARA Kaltim) - Ketua Komisi II DPRD Berau, Ir Burhan Bakran, mengaku prihatin dengan banyaknya petani di Kampung Harapan Jaya, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yang beralih profesi ke sektor perkebunan kelapa sawit.

"Sekitar 75 persen petani telah bergeser ke sektor perkebunan kelapa sawit. Karena menurut mereka terjun ke sektor perkebunan kelapa sawit lebih menjanjikan, dari pada menanam padi," kata Burhan Bakran, Senin, usai melakukan reses di kampung tersebut.

Menurut Burhan, situasi seperti ini sangat tidak diinginkan, karena bagaimanapun juga ketersediaan pangan harus dipertahankan.

"Ya minimal untuk kebutuhan lokal kampung tersebut, agar tidak mendatangkan terus-menerus beras dari luar daerah," kata mantan Ketua KNPI Kabupaten Berau itu.

Burhan mengatakan, alasan petani beralih menekuni berkebun kelapa sawit dari pada menanam padi karena hasilny dan perawatannya lebih mudah.

"Sementara ketersediaan infrastruktur, sarana produksi (saprodi) dan lain-lainnya, untuk mendukung masyarakat bertani di Kampung Harapan Jaya sangat minim. Jadi jangan disalahkan kalau warga disana banting setir," tegasnya.

Karena itu, ia menilai perlu solusi cepat dan tepat untuk mendukung ketahanan pangan di Kecamatan Segah, khususnya di kampung tersebut.

Sehubungan dengan itu, dia juga memberikan solusi kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan) Berau untuk membangun bendungan, pembangunan usaha tani, drainase, memberikan bantuan

saprodi, serta membangun percetakan sawah di kampung itu, mumpung lahan usaha dua belum tergarap.



Sarana listrik

Politisi PPP ini juga menambahkan, hal lain dari hasil resesnya di kampung tersebut adalah warga

setempat mendambakan sarana listrik.

Dia berharap PT Hutan Hijau Mas (HHM) bisa membangun sarana litrik untuk warga sekitar, seperti PT Tanjung Bunyu Perkasa (TBP), perusahaan kelapa sawit yang beropersi di Talisayan, mampu memberikan fasilitas listrik kepada masyarakat setempat. Karena daya yang dimiliki pabrik CPO di Kecamatan Segah ini cukup besar.

Sarana listrik ini, kata dia, menyangkut masa depan anak maupun dapat meningkatkan pendapatan

warga setempat. Sebab dengan tersedianya sarana listrik tersebut, anak-anak dapat mudah belajar, begitu juga para orang tua, bisa meningkatkan kreativitas dan dapat menghasilkan, serta membuka lapangan kerja bagi warga setempat.

"Baik melalui berbagai terobosan, maupun kreatifitas kerajinan tangan, semua itu bisa saja terjadi, kalau sudah ada dukungan sarana listrik," ucapnya.  (*)

Pewarta: Helda Mildiana

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012