Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Bupati Nunukan Drs Basri bertindak selaku inspektur upacara dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-67 di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, Jumat.
Peringatan HUT TNI ke-67 yang berlangsung di tengah guyuran hujan itu dilaksanakan di Stadion Sei Bilal Kecamatan Nunukan dan dihadiri pejabat dari instansi vertikal dan pemerintahan Kabupaten Nunukan dengan Komandan Upacara dari prajurit Satgas Pamtas Batalion 413/Bremoro Kostrad.
HUT TNI tahun 2012 di Nunukan juga dihadiri kalangan istri TNI dari Angkatan Darat dan Angkatan Laut yang bertugas di wilayah perbatasan seperti Kodim 0911/Nunukan, Satgas Pengamanan Perbatasan dari batalion 413/Bremoro Kostrad, Satgas Marinir Ambalat XIV TNI AL.
Bupati Nunukan, Drs Basri, yang juga mantan Komandan Kodim 0911/Nunukan, saat membacakan sambutan Panglima TNI mengatakan, TNI yang lahir dari rahim perjuangan tumbuh dan berkembang melanjutkan pengabdian pada ibu pertiwi.
Prajurit TNI, katanya, diharapkan selalu manunggal dengan rakyat dan tidak melupakan sejarah kelahirannya yang berasal dari rakyat yang berjuang pada masa penjajahan.
Kepada para pahlawan yang telah gugur, ia meminta prajurit TNI yang ada saat ini seyogyanya menjadi penerus perjuangan yang selalu menjaga nama baik dan kejayaan bangsa dan negara Indonesia, katanya.
"Keikhlasan para pejuang mempertahankan bangsa dan negara Indonesia pada masa lalu, anggota TNI harus hormat setinggi-tingginya kepada mereka yang telah mendahului kita," ucapnya.
Mencermati perkembangan teknologi yang semakin pesat dan isu global, prajurit TNI dihadapkan pada sejumlah bentuk ancaman keamanan yang bersifat faktual di antaranya separatis, teroris, pelanggaran wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terdepan.
HUT TNI ke-67 2012 bertema "Dilandasi Profesionalisme, Semangat Juang dan Soliditas TNI Bersama Segenap Komponen Bangsa Siap Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan NKRI".
Berlangsung hikmat
Meski dilaksanakan tanpa atraksi alutsista milik TNI seperti di daerah lainnya, tetapi peringatan HUT TNI itu tetap berlangsung dengan hikmat.
Setelah upacara dilanjutkan dengan defile pasukan dari peserta upacara yaitu Kodim 0911/Nunukan, Satgas Pamtas, kepolisian, Satpol PP, imigrasi dan administrasi pelabuhan serta siswa-siswi pramuka.
Kemudian, menampilkan antraksi "colone senapan" dari prajurit Satgas Marinir Ambalat XIV Pulau Sebatik yang sangat memukau peserta upacara meskipun cuaca dalam keadaan hujan gerimis.
Komandan Kompi Satgas Marinir Ambalat XIV Pulau Sebatik, Kapten Marinir Suherman menyatakan "colone senapan" yang diperagakan anggota prajuritnya menurut sejarah berasal dari Amerika Serikat dengan menggunakan sangkur.
Jumlah prajurit yang terlibat dalam "colone senapan" ini sebanyak 40 orang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Peringatan HUT TNI ke-67 yang berlangsung di tengah guyuran hujan itu dilaksanakan di Stadion Sei Bilal Kecamatan Nunukan dan dihadiri pejabat dari instansi vertikal dan pemerintahan Kabupaten Nunukan dengan Komandan Upacara dari prajurit Satgas Pamtas Batalion 413/Bremoro Kostrad.
HUT TNI tahun 2012 di Nunukan juga dihadiri kalangan istri TNI dari Angkatan Darat dan Angkatan Laut yang bertugas di wilayah perbatasan seperti Kodim 0911/Nunukan, Satgas Pengamanan Perbatasan dari batalion 413/Bremoro Kostrad, Satgas Marinir Ambalat XIV TNI AL.
Bupati Nunukan, Drs Basri, yang juga mantan Komandan Kodim 0911/Nunukan, saat membacakan sambutan Panglima TNI mengatakan, TNI yang lahir dari rahim perjuangan tumbuh dan berkembang melanjutkan pengabdian pada ibu pertiwi.
Prajurit TNI, katanya, diharapkan selalu manunggal dengan rakyat dan tidak melupakan sejarah kelahirannya yang berasal dari rakyat yang berjuang pada masa penjajahan.
Kepada para pahlawan yang telah gugur, ia meminta prajurit TNI yang ada saat ini seyogyanya menjadi penerus perjuangan yang selalu menjaga nama baik dan kejayaan bangsa dan negara Indonesia, katanya.
"Keikhlasan para pejuang mempertahankan bangsa dan negara Indonesia pada masa lalu, anggota TNI harus hormat setinggi-tingginya kepada mereka yang telah mendahului kita," ucapnya.
Mencermati perkembangan teknologi yang semakin pesat dan isu global, prajurit TNI dihadapkan pada sejumlah bentuk ancaman keamanan yang bersifat faktual di antaranya separatis, teroris, pelanggaran wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terdepan.
HUT TNI ke-67 2012 bertema "Dilandasi Profesionalisme, Semangat Juang dan Soliditas TNI Bersama Segenap Komponen Bangsa Siap Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan NKRI".
Berlangsung hikmat
Meski dilaksanakan tanpa atraksi alutsista milik TNI seperti di daerah lainnya, tetapi peringatan HUT TNI itu tetap berlangsung dengan hikmat.
Setelah upacara dilanjutkan dengan defile pasukan dari peserta upacara yaitu Kodim 0911/Nunukan, Satgas Pamtas, kepolisian, Satpol PP, imigrasi dan administrasi pelabuhan serta siswa-siswi pramuka.
Kemudian, menampilkan antraksi "colone senapan" dari prajurit Satgas Marinir Ambalat XIV Pulau Sebatik yang sangat memukau peserta upacara meskipun cuaca dalam keadaan hujan gerimis.
Komandan Kompi Satgas Marinir Ambalat XIV Pulau Sebatik, Kapten Marinir Suherman menyatakan "colone senapan" yang diperagakan anggota prajuritnya menurut sejarah berasal dari Amerika Serikat dengan menggunakan sangkur.
Jumlah prajurit yang terlibat dalam "colone senapan" ini sebanyak 40 orang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012