Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Kepala Kepolisian Sektor Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur, Ipda Berlin Eka, mengatakan kasus narkoba merupakan tindak kriminal yang paling banyak terjadi di wilayah kerjanya.
Pulau Sebatik memang cukup dikenal sebagai salah satu pintu masuknya narkotika dari Malaysia dan Filipina selama ini, katanya di Sebatik, Sabtu.
Sebagai aparat hukum yang berkewenangan menjaga keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat di Pulau Sebatik, Berlin mengatakan, senantiasa melakukan langkah antisipasi secara rutin tidak terkecuali kasus kriminalitas lainnya.
Namun pihaknya, lanjut dia, selalu berupaya meminimalisasi maraknya narkoba masuk di wilayah kerjanya dari negara tetangga Malaysia.
"Narkotika yang masuk di Pulau Sebatik kebanyakan dipasok dari Malaysia menggunakan jalur laut. Semuanya jenis sabu-sabu," ungkap Berlin.
Ia menambahkan selama tahun 2012 telah tujuh kasus narkoba yang berhasil ditanganinya dengan 11 tersangka.
Kemudian kasus kriminal lainnya yaitu pasal 351 (2 kasus), pasal 170 (3 kasus), pasal 363 (1 kasus), dan penangkapan minuman keras asal Tawau Malaysia sebanyak dua kasus.
Keberhasilan aparat kepolisian mengungkap kasus narkotika di wilayah kerjanya yang berbatasan dengan Sabah Malaysia ini tidak terlepas dari kerja sama dengan masyarakat setempat, akunya.
Untuk meminimalisasi maraknya kasus narkotika di wilayahnya, Berlin meminta kepada seluruh masyarakat Pulau Sebatik agar membantu aparat kepolisian dan mengajak sanak keluarganya tidak terlibat/mengkonsumsi narkoba.
"Keberhasilan polisi mengungkap beberapa kasus narkoba selama ini atas peran serta masyarakat. Saya juga minta masyarakat khususnya para orangtua agar mengarahkan anak-anaknya untuk tidak terlibat," ujarnya.
Ia juga menyatakan, sebagai aparat hukum di wilayah perbatasan antar negara sangat intens melakukan penyelidikan terkait dengan narkotika tersebut. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Pulau Sebatik memang cukup dikenal sebagai salah satu pintu masuknya narkotika dari Malaysia dan Filipina selama ini, katanya di Sebatik, Sabtu.
Sebagai aparat hukum yang berkewenangan menjaga keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat di Pulau Sebatik, Berlin mengatakan, senantiasa melakukan langkah antisipasi secara rutin tidak terkecuali kasus kriminalitas lainnya.
Namun pihaknya, lanjut dia, selalu berupaya meminimalisasi maraknya narkoba masuk di wilayah kerjanya dari negara tetangga Malaysia.
"Narkotika yang masuk di Pulau Sebatik kebanyakan dipasok dari Malaysia menggunakan jalur laut. Semuanya jenis sabu-sabu," ungkap Berlin.
Ia menambahkan selama tahun 2012 telah tujuh kasus narkoba yang berhasil ditanganinya dengan 11 tersangka.
Kemudian kasus kriminal lainnya yaitu pasal 351 (2 kasus), pasal 170 (3 kasus), pasal 363 (1 kasus), dan penangkapan minuman keras asal Tawau Malaysia sebanyak dua kasus.
Keberhasilan aparat kepolisian mengungkap kasus narkotika di wilayah kerjanya yang berbatasan dengan Sabah Malaysia ini tidak terlepas dari kerja sama dengan masyarakat setempat, akunya.
Untuk meminimalisasi maraknya kasus narkotika di wilayahnya, Berlin meminta kepada seluruh masyarakat Pulau Sebatik agar membantu aparat kepolisian dan mengajak sanak keluarganya tidak terlibat/mengkonsumsi narkoba.
"Keberhasilan polisi mengungkap beberapa kasus narkoba selama ini atas peran serta masyarakat. Saya juga minta masyarakat khususnya para orangtua agar mengarahkan anak-anaknya untuk tidak terlibat," ujarnya.
Ia juga menyatakan, sebagai aparat hukum di wilayah perbatasan antar negara sangat intens melakukan penyelidikan terkait dengan narkotika tersebut. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012