Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Sebanyak 10 jenazah korban KM Surya Indah yang tenggelam di Sungai Mahakam, tepatnya di Kampung Seblang, Kecamatan Muara Pahu, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, Minggu sore kembali ditemukan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Anthonius Wisnu Sutirta yang dihubungi dari Samarinda, Minggu malam mengatakan, dengan ditemukannya 10 jenazah tersebut, sudah 22 mayat korban KM Surya Indah berhasil ditemukan, tujuh penumpang masih dinyatakan hilang serta 83 penumpang selamat.
"Pada Minggu sore, ditemukan lagi 10 jenazah korban KM Surya Indah sehingga total korban meninggal atas tenggelamnya kapal itu hingga saat ini sudah 22 orang," ungkap Anthonius Wisnu Sutirta.
Sebagian jenazah tersebut, lanjut Anthonius, ditemukan mengapung sebagian lagi tersangkut di kapal yang tenggelam," kata Anthonius Wisnu Sutirta.
Dari 22 jenazah korban tenggelamnya KM Surya Indah itu kata dia, 12 jenazah sudah berhasil diidentifikasi, sementara 10 jenazah yang baru ditemukan masih dalam proses identifikasi tin DVI (dissaster victim identification).
"Hingga malam ini, tim DVI masih terus bekerja untuk mengidentifikasi ke-10 jenazah tersebut," ungkap Anthonius Wisnu Sutirta.
Berdasarkan informasi dari Kepala Kepolisian Resor Kutai Barat, Ajun Komisaris Besar Handoyo, lanjut Anthonius Wisnu Sutirta, hingga Minggu malam, pencarian korban hilang masih terus dilakukan dengan menyisir di sekitar lokasi tenggelamnya KM Surya Indah.
"Berdasarkan informasi dari Kapolres Kutai Barat, kondisi arus Sungai Mahakam malam ini masih memungkinkan dilakukan pencarian sehingga penyisiran di sepanjang Sungai Mahakam di sekitar lokasi masih terus dilakukan. Namun, pencarian malam ini tidak dilakukan penyelaman," katanya.
KM Surya Indah yang melayani rute pelayaran dari Kota Samarinda menuju pedalaman Kalimantan Timur, yakni di Kabupaten Kutai Barat, tenggelam di Sungai Mahakam pada Kamis (13/9) malam sekitar pukul 23.00 Wita.
KM Surya Indah meninggalkan Dermaga Mahakam Ulu Samarinda pada Kamis pagi sekitar pukul 07. 00 Wita dan dijadwalkan tiba di Pelabuhan Melak, Kutai Barat, pada Jumat dinihari (14/9) sekitar pukul 01.00 Wita.
Berdasarkan data manifes, KM Surya Indah meninggalkan Dermaga Mahakam Ulu dengan mengangkut 40 penumpang, 11 kendaraan roda dua dan barang seberat 10 ton.
Kapal berkapasitas 96 penumpang dan kemampuan memuat barang hingga 40 ton tersebut selama pelayaran menuju Pelabuhan Melak juga dapat menaikkan penumpang di sepanjang perjalanan di Sungai Mahakam.
Bertambahnya jumlah penumpang KM Surya Indah itu kata Kepala Dermaga Mahakam Ulu Samarinda, Sukarja juga disebabkan, sebelum tiba di Pelabuhan Melak, Kutai Barat, kapal tersebut singgah di tiga dermaga yakni Dermaga Tenggarong, Dermaga Kota Bangun serta Dermaga Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Memang, dari Dermaga Mahakam Ulu di Samarida, KM Surya Indah hanya mengangkut 40 penumpang namun sebelum tiba di Pelabuhan Melak kapal itu akan singgah di tiga dermaga yang dilalui sehingga kemungkinan jumlah penumpangnya terus bertambah. Bahkan, dalam pelayaran biasanya banyak juga penumpang yang naik melalui perahu," kata Sukarja. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Anthonius Wisnu Sutirta yang dihubungi dari Samarinda, Minggu malam mengatakan, dengan ditemukannya 10 jenazah tersebut, sudah 22 mayat korban KM Surya Indah berhasil ditemukan, tujuh penumpang masih dinyatakan hilang serta 83 penumpang selamat.
"Pada Minggu sore, ditemukan lagi 10 jenazah korban KM Surya Indah sehingga total korban meninggal atas tenggelamnya kapal itu hingga saat ini sudah 22 orang," ungkap Anthonius Wisnu Sutirta.
Sebagian jenazah tersebut, lanjut Anthonius, ditemukan mengapung sebagian lagi tersangkut di kapal yang tenggelam," kata Anthonius Wisnu Sutirta.
Dari 22 jenazah korban tenggelamnya KM Surya Indah itu kata dia, 12 jenazah sudah berhasil diidentifikasi, sementara 10 jenazah yang baru ditemukan masih dalam proses identifikasi tin DVI (dissaster victim identification).
"Hingga malam ini, tim DVI masih terus bekerja untuk mengidentifikasi ke-10 jenazah tersebut," ungkap Anthonius Wisnu Sutirta.
Berdasarkan informasi dari Kepala Kepolisian Resor Kutai Barat, Ajun Komisaris Besar Handoyo, lanjut Anthonius Wisnu Sutirta, hingga Minggu malam, pencarian korban hilang masih terus dilakukan dengan menyisir di sekitar lokasi tenggelamnya KM Surya Indah.
"Berdasarkan informasi dari Kapolres Kutai Barat, kondisi arus Sungai Mahakam malam ini masih memungkinkan dilakukan pencarian sehingga penyisiran di sepanjang Sungai Mahakam di sekitar lokasi masih terus dilakukan. Namun, pencarian malam ini tidak dilakukan penyelaman," katanya.
KM Surya Indah yang melayani rute pelayaran dari Kota Samarinda menuju pedalaman Kalimantan Timur, yakni di Kabupaten Kutai Barat, tenggelam di Sungai Mahakam pada Kamis (13/9) malam sekitar pukul 23.00 Wita.
KM Surya Indah meninggalkan Dermaga Mahakam Ulu Samarinda pada Kamis pagi sekitar pukul 07. 00 Wita dan dijadwalkan tiba di Pelabuhan Melak, Kutai Barat, pada Jumat dinihari (14/9) sekitar pukul 01.00 Wita.
Berdasarkan data manifes, KM Surya Indah meninggalkan Dermaga Mahakam Ulu dengan mengangkut 40 penumpang, 11 kendaraan roda dua dan barang seberat 10 ton.
Kapal berkapasitas 96 penumpang dan kemampuan memuat barang hingga 40 ton tersebut selama pelayaran menuju Pelabuhan Melak juga dapat menaikkan penumpang di sepanjang perjalanan di Sungai Mahakam.
Bertambahnya jumlah penumpang KM Surya Indah itu kata Kepala Dermaga Mahakam Ulu Samarinda, Sukarja juga disebabkan, sebelum tiba di Pelabuhan Melak, Kutai Barat, kapal tersebut singgah di tiga dermaga yakni Dermaga Tenggarong, Dermaga Kota Bangun serta Dermaga Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Memang, dari Dermaga Mahakam Ulu di Samarida, KM Surya Indah hanya mengangkut 40 penumpang namun sebelum tiba di Pelabuhan Melak kapal itu akan singgah di tiga dermaga yang dilalui sehingga kemungkinan jumlah penumpangnya terus bertambah. Bahkan, dalam pelayaran biasanya banyak juga penumpang yang naik melalui perahu," kata Sukarja. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012