Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMD) memfasilitasi pengembangan kawasan agrowisata perdesaan yang melibatkan lima desa di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara.
 

"Pengembangan agrowisata yang kami fasilitasi ini bernama Kawasan Perdesaan Agrowisata Behari (KP-Awiri). Mereka memberi nama lokal, makanya namanya behari, bukan bahari," ujar Kasi Pembangunan Kawasan Perdesaan DPMD Provinsi Kaltim Esthi Susila Rini di Samarinda, Kamis.

Sebanyak lima desa yang kini dalam pengembangan KP-Awiri itu adalah Desa Sumber Sari, Ponoragan, Sepakat, Jembayan Tengah, dan Desa Loh Sumber.

Menurutnya, aktivitas pertanian di kawasan ini sudah berjalan, namun belum optimal, sehingga melalui pembangunan kawasan ini akan dapat meningkat perekonomian dan sektor wisata melalui optimalisasi irigasi yang ada.

KP-Awiri merupakan kawasan yang terbentuk berdasarkan inisiasi dari aspirasi masyarakat bersama pemangku kepentingan di pedesaan (bottom up).

Inisiasi ini diawali dari keinginan tiga desa, yakni Desa Sumber Sari, Ponoragan, dan Desa Sepakat untuk mengoptimalkan pemanfaatan sistem irigasi setempat yang mereka sebut Parit Jepang (peninggalan Jepang) untuk menunjang perekonomian, khususnya untuk pengairan sawah dan kolam ikan.

Pengembangan kawasan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Perguruan Tinggi (Faperta Unikarta, Tenggarong), TNI, dan perusahaan, sehingga beberapa fasilitas untuk pengembangannya sudah ada di kawasan ini.

Ia menuturkan bahwa rencana pengembangan kawasan ini sudah dilakukan sejak 2015 oleh tiga desa, kemudian tanggal 9 Agustus 2017 dilakukan musyawarah antar desa (MAD) pada lima desa setempat yang difasilitasi oleh Camat Loa Kulu dan dibuat Kesepakatan Bersama Kerjasama Antar Desa.

Untuk mendukung pelaksanaan KP-Awiri, kemudian tanggal 13 Februari 2018 dilakukan penandatanganan Naskah Kerja sama antara pemerintah desa (5 desa) dengan pihak terkait.

Pihak terkait itu adalah Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Dinas PMD dan Bappeda), Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Kaltim, Faperta Unikarta, dua perusahaan pertambangan batu bara (PT Multi Harapan Utama dan PT Mega Prima Persada).

KP-Awiri merupakan salah sentra produksi padi di Kutai Kartanegara. Kawasan ini memiliki luas 1.239 hektare (ha) dengan rincian di Desa Jembayan Tengah seluas 434 ha, Loh Sumber 227 ha, Sumber Sari 470 ha, Ponoragan 81 ha, dan Desa Sepakat seluas 27 ha.

Namun untuk produktivitas padi rata-rata masih rendah yang hanya sekitar 3 ton per hektare dengan frekuensi tanam dalam 1 tahun antara 1-2 kali, segi perlu optimalisasi melalui pengembangan kawasan.

"Selain sebagai lumbung pangan, kawasan ini juga sebagai salah satu sentra hortikultura, khususnya komoditas sayuran," ucap Esthi.

Luas lahan kering/tegalan yang dimanfaatkan untuk penanaman sayuran dan buah-buahan pada KP-Awiri sekitar 2.925,6 ha dengan rincian Jembayan Tengah 795 ha, Loh Sumber 944 ha, Sumber Sari 946 ha, Ponoragan 105,6 ha, dan Desa Sepakat 135 ha. 
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020