Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur melakukan penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ke desa-desa untuk menyongsong rencana pemindahan ibu kota negara ke daerah itu.


"Hari ini ada tiga desa yang melakukan pelatihan keterampilan masyarakat yang berhasil kami kunjungi, desa-desa lainnya sudah dikunjungi, kemudian masih ada juga desa yang masih proses pelatihan," ujar Sekretaris DPMD Kabupaten Penajam Paser Utara Usep Supriatna di Penajam, Jumat.

Ia menuturkan untuk 30 desa yang tersebar di daerah itu, total ada 82 jenis pelatihan berbasis masyarakat dan pelatihan berbasis kompetensi, sedangkan di 24 kelurahan ada beberapa jenis pelatihan, namun yang paling banyak adalah pelatihan satpam yang bekerja sama dengan Polda Kaltim.

Sebanyak 82 pelatihan yang telah dan sedang berjalan di 30 desa tersebut, antara lain pelatihan digital printing, menjahit, hidroponik, pengolahan tepung ikan, pertanian, satpam, pengelasan, perbengkelan, dan pelatihan servis AC.

Desa pertama yang dikunjungi Usep bersama Pendamping Teknis Program Pembangunan, Pemberdayaan Kelurahan dan Perdesaan Mandiri (Pro-P2KPM) Penajam Paser Utara hari ini adalah Desa Bukit Raya yang menggelar pelatihan digital printing.

Ia menuturkan bahwa pelatihan digital printing yang ditetapkan di Bukit Raya yang berdasarkan hasil musyawarah ini, merupakan pilihan tepat, karena di Kecamatan Sepaku yang jaraknya jauh dengan ibu kota kabupaten itu hingga saat ini belum ada usaha digital printing.

"Mengingat di kawasan ini belum ada digital printing, maka hal ini tentu menjadi peluang besar sehingga desa-desa lain di Kecamatan Sepaku bisa mencetak baliho, spanduk dan lainnya ke Bukit Raya, tanpa harus jauh ke Penajam maupun ke Kota Balikpapan seperti yang dilakukan selama ini," kata Usep.

Apalagi, lanjut dia, di Kecamatan Sepaku ini akan menjadi ring satu ibu kota negara, sehingga jika ke depan benar-benar menjadi ibu kota, maka kebutuhan digital printing hingga advertising tentu akan menjadi kebutuhan utama untuk berbagai kepentingan baik yang berkaitan dengan pemasaran, perkantoran, perhotelan, pemerintahan, dan lainnya.

Dua desa lainnya yang dikunjungi hari ini adalah Desa Wonosari dan Binuang. Untuk Desa Wonosari menggelar pelatihan pembuatan sofa yang untuk sementara isi sofa dari busa, namun ke depan akan diisi dengan cocofiber (sabut kelapa) karena di desa ini banyak pohon kelapa.

Desa Wonosari juga telah menyelesaikan pelatihan membuat kue yang salah satu hasilnya mampu membuat roti tiga rasa, sehingga Kepala Desa Wonosari Kasiyono bermaksud menghargai karya warganya itu dengan mencetak merek "Roti AGM", yakni roti dengan rasa asin, gurih, dan manis.

Di Desa Binuang telah berhasil menuntaskan empat pelatihan, yakni pelatihan satpam, membuat kue, menjahit, dan pelatihan membuat paving blok dan batako.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020