Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Balikpapan bekerja sama dengan Pemerintah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur menuntaskan berbagai pelatihan kerja berbasis kompetensi dengan semua peserta dinyatakan lulus.
 
 
"Pelatihan berbasis kompetensi yang diikuti oleh para peserta dari desa-desa di Kabupaten PPU (Penajam Paser Utara) ini ada lima keahlian, yakni pelatihan pengelasan, perbengkelan, bubut, 'barbershop' (potong rambut), dan pelatihan perawatan AC Split," ujar Pelaksana Tugas Kepala UPTD BLK Kota Balikpapan Suryaningsih dihubungi dari Penajam, Selasa.
 
Total peserta dari Kabupaten Penajam Paser Utara yang mengikuti pelatihan itu 62 orang dengan bidang keahlian yang diminati masing-masing. Dari jumlah ini, terdapat dua siswa BLK Balikpapan dari kelas pengelasan yang diterima di PT Davidi Internasional.
 
Ia menuturkan karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi ini ada empat orang, sehingga yang dilakukan tes dari kelas pengelasan untuk menjadi calon karyawan PT Davidi pun empat orang.
 
Dari empat orang yang dilakukan tes kompetensi, sikap, dan tes wawancara ini, lanjut dia, terdapat tiga orang yang lolos, namun kemudian ada satu orang yang gugur ketika diminta melengkapi ijazah karena satu orang tersebut hanya memiliki ijazah SD, sementara minimal yang diterima adalah berijazah SLTA.
 
"Sebenernya satu siswa yang hanya berijazah SD ini pintar karena mengusai kompetensi yang diajarkan, tapi aturan perusahaan memang minimal harus berijazah SMA untuk bisa menjadi karyawan, kecuali siswa ini melakukan ujian kesetaraan atau mengikuti Paket B dan Paket C," katanya.
 
Atas dasar itu, katanya, hanya ada dua siswa yang diterima oleh PT Davidi untuk menjadi karyawan. Dua orang tersebut saat ini masih dilakukan kontrak kerja per tahun dan akan dilakukan evaluasi per enam bulan.
 
Ia berharap, kerja sama dengan Kabupaten Penajam Paser Utara ke depan bisa ditingkatkan karena di kabupaten itu memiliki banyak sumber daya alam dan sumber daya manusia, namun untuk kompetensi masih minim, sehingga kompetensinya perlu ditingkatkan melalui berbagai cara, salah satunya pelatihan di BLK.
 
Ditanya mengenai kerja sama pendanaan antara BLK Balikpapan dengan Pemkab Penajam, ia mengatakan pada 2021 belum bisa dilakukan karena untuk perencanaan pelatihan secara reguler sudah terjadwalkan.
 
"Namun kalau 'joint' pendanaan BLK dan Pemkab PPU untuk berbagai pelatihan di tahun 2022 mendatang, peluangnya masih ada dan terbuka, tapi untuk pembahasan dan perencanaannya harus dimulai dari sekarang supaya masing-masing pihak melakukan persiapan," ucap Ningsih.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020