“Pelatihan yang bersesuaian dengan keperluan industri berkontribusi untuk menekan jumlah pengangguran, sebab optimalisasi peran BLK dinilai cukup berhasil menjaring tenaga kerja yang memilik keahlian yang mumpuni memenuhi serapan kerja Kaltim,” ungkap Rozani di Samarinda, Sabtu.
Dikemukakannya, pemanfaatan BLK Samarinda dalam menambah keterampilan tenaga kerja membuat para pelaku industri akan mengikis ketergantungan terhadap tenaga kerja dari luar daerah, sehingga serapan angkatan kerja juga semakin baik di Kaltim, yang berkorelasi dengan berkurangnya jumlah pengangguran daerah.
Lanjutnya, saat BLK membuka portal pendaftaran dalam perekrutan peserta pelatihan, warga antusias untuk mengikuti pelatihan berbasis kompetensi, dengan bidang keahlian yang diperlukan di sektor-sektor yang prospek di Kaltim.
“Pihak Disnakertrans juga turut menggaungkan program pelatihan BLK ini ke masyarakat, alhasil warga antusias mendaftar program pelatihan keahlian di beberapa bidang, namun karena alasan efektifitas pelatihan sehingga kuota peserta pun dibatasi,” beber Rozani.
Dia juga mengatakan, antusias warga Kaltim tersebut menjadi tanda bahwa mereka memiliki kemauan untuk meningkatkan kompetensi bekerja, tentu dengan beberapa motivasi, baik itu motivasi sebagai karyawan profesional, maupun sebagai wirausahawan.
Rozani menambahkan, pihaknya senantiasa berkoordinasi dengan BLK Samarinda, terutama mengenai penyerapan tenaga kerja menuju tenaga terampil dan kompeten di beberapa bidang, termasuk sertifikasi keahlian dan penempatan.
“BLK ini cukup komplit, jadi selain mereka mengadakan program pelatihan kompetensi, peserta juga ditingkatkan dan dibimbing untuk mendapatkan sertifikasi keahlian sehingga tenaga tersebut menjadi profesional, kemudian menggunakan beberapa jejaring dari stake holder untuk penempatan kerja,” paparnya.
Rozani kembali menjelaskan bahwa saat ini balai-balai pelatihan kami dorong agar melatih pendidikan vokasi (kejuruan) menjadi alat yang efektif menumbuhkan warga-warga yang terampil dan unggul di beberapa bidang industri yang berprospek dalam kaitan memenuhi sektor potensial menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Diterangkannya, berdasarkan hasil kordinasi dengan BLK Samarinda, dalam penyerapan tenaga kerja, mereka sudah melahirkan sekitar 1300 alumni BLK yang sudah bekerja di beberapa perusahaan dan juga ada yang menjadi tenaga profesional dengan membuka bisnis sendiri, seperti jasa service AC, service elektronik, bengkel, boga, dan lainnya.
Dari perihal tersebut, maka tentu memiliki pengaruh terhadap berkurangnya angka pengangguran di Kaltim. Bahkan BLK di tingkat kabupaten sudah mengikat kerja sama dengan perusahaan pertambangan dan sipil dalam penjaringan lapangan kerja.
Secara umum, berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kalimantan Timur pada 2022 sebesar 5,71 persen, turun 1,12 persen poin dibandingkan dengan 2021.
Kemudian, penduduk yang bekerja di Kalimantan Timur Agustus 2022 sebanyak 1.746,92 ribu orang, naik sebanyak 26,56 ribu orang dari Agustus 2021, dengan lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan jumlah pekerja terbesar adalah Sektor Transportasi dan Pergudangan (25,05 ribu orang).
Beberapa waktu lalu, dari lima BLK di bawah naungan BLK Samarinda, yang telah dilibatkan dalam memberikan pelatihan kerja, di sekitar Penajam Paser Utara saja, telah meluluskan sedikitnya 280 tenaga kerja dengan kemampuan di berbagai bidang, seperti konstruksi dan bangunan, bidang pengoperasian alat berat, bidang kuliner, hingga bidang teknik kelistrikan.
“Kami harapkan BLK Samarinda menjadi garda terdepan mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten siap menjadi tenaga profesional yang terampil dan unggul dalam partisipasi membangun ibu kota negara (IKN) Nusantara,” pungkas Rozani.