Sangatta, (ANTARA News Kaltim) -  Pemkab Kutai Timur, Kalimantan Timur, melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, mulai melaksanakan proyek besar yakni pembangunan Pelabuhan bertaraf nasional yang akan menghabiskan anggaran Rp1,3 triliun.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kutai Timur H Johansyah Ibrahim, mengatakan pembangunan pelabuhan Sangatta di Kenyamukan akan menghabiskan anggaran sekitar Rp1,3 triliun.

"Anggaran pembangunan pelabuhan Sangatta senilai Rp1,3 triliun itu bersumber dari APBN, APBD Provinsi Kalimantan Timur dan APBD II Kabupaten Kutai Timur, dengan sistem tahun jamak atau mutli years" kata Johansyah, Selasa.

Pelabuhan Sangatta yang terletak di Kenyamukan, Desa Teluk Lingga, atau sekitar delapan kilometer dari pusat kota, saat ini sedang dibangun memiliki panjang 1,5 kilometer kedalam laut dengan lebar 8 meter dua jalur akan selesai tahun 2015.

"Jika pelaksanaan berjalan sesuai perencanaan maka, akhir tahun 2014 mendatang, pelabuhan ini sudah mulai beroperasi. Kemudian pembangunan sisi darat dilanjutkan," kata Johan disela-sela meninjau proyek tersebut, selasa.

Anggota DPRD Kalimantan Timur H. Bahrid Buseng mengatakan, sangat mendukung proyek pelabuhan yang dibangun Pemkab Kutai Timur karena memang sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan pelayanan transportasi laut.

"Pembangunan pelabuhan ini wajib didukung oleh semua pihak, termasuk DPRD, karena kedepan Sangatta merupakan salah satu daerah paling maju dan pesat perkembangannya sehingga harus didukung sarana dan prasarana," kata Bahrid Buseng dari Fraksi partai Golkar DPRD Kaltim, saat meninjau Selasa.

Bahrid mengatakan akan memperjuangkan di DPRD agar pelabuhan Sangatta ini mendapat tambahan anggaran setiap tahun di APBD Provinsi Kalimantan Timur.

John Arlis, Manejer Tehnik PT Waskita Karya, perusahaan kontraktor pembangunan pelabuhan mengatakan, pekerjaan pancang tiang yang dilakukan sudah mencapai 47 persen.  

"Pekerjaan pemancangan yang kami lakukan sudah empat puluh tujuh persen dan akan terus memacu pekerjaan agar lebih cepat selesai dari rencana," katanya.

Menurut John Arlis, dalam waktu dekat akan menambah alat untuk mempercepat pekerjaan,begitu juga material terus didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia, seperti rangka besi dari pulau Jawa dan batu koral, pasir dari palu Sulawesi Tengah.(*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012