Sebanyak 5.062 sambungan aliran gas rumah tangga program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dipastikan terpasang di Kabupaten Penajam Paser Utara yang akan menjadi wilayah ibu kota negara baru di Provinsi Kalimantan Timur, hingga akhir 2020.
"Kemajuan pemasangan sambungan gas rumah tangga mencapai sekitar 80 persen," ungkap Asisten II Bagian Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman ketika dihubungi di Penajam, Sabtu.
Pipa induk ukuran 125 sentimeter untuk distribusi gas ke rumah-rumah serta regulator sistem sektor atau gardu kecil di sejumlah kelurahan dan desa juga sudah terpasang.
Sebanyak 3.862 sambungan gas rumah tangga dipasang di wilayah baru, di antaranya Kelurahan Lawe-lawe, Petung dan Waru, serta Desa Sidorejo, Girimukti dan Giripurwa.
Sebanyak 1.200 sambungan gas rumah tangga menambah pemasangan di daerah lama, yakni di Kelurahan Penajam, Nenang, Nipah-Nipah, Sungai Parit dan Gunung Steleng.
"Tahun ini (2020) Kabupaten Penajam Paser Utara dapat kuota atau jatah sebanyak 4.762 sambungan aliran gas rumah tangga dari Kementerian ESDM," jelas Ahmad Usman.
Namun Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara mengajukan usulan penambahan kuota, dan disetujui penambahan 300 sambungan aliran gas rumah tangga.
Pengerjaan pemasangan sambungan gas rumah tangga pada 2020 menurut Ahmad Usman, bakal lebih cepat dibandingkan tahap pertama pada 2018.
"Pipa utama jaringan gas sudah tersedia yang dibangun pada 2018, tinggal dilakukan pemasangan saja. Jadi bisa lebih cepat pemasangan sambungan gasnya," ujarnya.
Kabupaten Penajam Paser Utara kembali mengusulkan 15.000 sambungan aliran gas rumah tangga kepada pemerintah pusat untuk dipasang pada 2021.
Pemasangan sambungan aliran gas rumah tangga pada 2020 merupakan tahap kedua setelah Kementerian ESDM pada 2018 memasang 4.260 sambungan gas rumah tangga yang tersebar di lima wilayah Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Kemajuan pemasangan sambungan gas rumah tangga mencapai sekitar 80 persen," ungkap Asisten II Bagian Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman ketika dihubungi di Penajam, Sabtu.
Pipa induk ukuran 125 sentimeter untuk distribusi gas ke rumah-rumah serta regulator sistem sektor atau gardu kecil di sejumlah kelurahan dan desa juga sudah terpasang.
Sebanyak 3.862 sambungan gas rumah tangga dipasang di wilayah baru, di antaranya Kelurahan Lawe-lawe, Petung dan Waru, serta Desa Sidorejo, Girimukti dan Giripurwa.
Sebanyak 1.200 sambungan gas rumah tangga menambah pemasangan di daerah lama, yakni di Kelurahan Penajam, Nenang, Nipah-Nipah, Sungai Parit dan Gunung Steleng.
"Tahun ini (2020) Kabupaten Penajam Paser Utara dapat kuota atau jatah sebanyak 4.762 sambungan aliran gas rumah tangga dari Kementerian ESDM," jelas Ahmad Usman.
Namun Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara mengajukan usulan penambahan kuota, dan disetujui penambahan 300 sambungan aliran gas rumah tangga.
Pengerjaan pemasangan sambungan gas rumah tangga pada 2020 menurut Ahmad Usman, bakal lebih cepat dibandingkan tahap pertama pada 2018.
"Pipa utama jaringan gas sudah tersedia yang dibangun pada 2018, tinggal dilakukan pemasangan saja. Jadi bisa lebih cepat pemasangan sambungan gasnya," ujarnya.
Kabupaten Penajam Paser Utara kembali mengusulkan 15.000 sambungan aliran gas rumah tangga kepada pemerintah pusat untuk dipasang pada 2021.
Pemasangan sambungan aliran gas rumah tangga pada 2020 merupakan tahap kedua setelah Kementerian ESDM pada 2018 memasang 4.260 sambungan gas rumah tangga yang tersebar di lima wilayah Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020