Nunukan  (ANTARA News Kaltim) - Dodol yang terbuat dari rumput laut menjadi makanan khas Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, sekaligus menjadi oleh-oleh bagi orang yang berkunjung ke daerah ini.

Dengan berbahan baku rumput laut, dodol memiliki dua cita rasa yaitu rasa durian dan coklat, kata pembuat dodol dan kerupuk dari rumput laut di Kabupaten Nunukan, Darmiah di Nunukan, Selasa.

Pengolahan rumput laut menjadi dodol, dia mengakui menggunakan delapan orang karyawan yang merupakan warga binaan. Dalam seminggu, Darmiah mengatakan memproduksi hingga 800 dos.

Kemudian sistem promosi dan pemasarannya, selain dipajang di kios miliknya di Jalan Ujang Dewa Sedadap Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan juga disuplai ke sejumlah pertokoan atau minimarket seperti Minimarket Marami dan Alaska.

Darmiah menambahkan, dodol yang diproduksinya tidak semata-semata menggunakan bahan baku rumput laut. Tetapi tetap menggunakan campuran tepung beras ketan. Namun tetap mempertahankan atau tidak menghilangkan rasa dan aroma rumput lautnya.

Ke depannya, ia merencanakan akan berinovasi lagi dengan memproduksi dodol semata-mata menggunakan bahan baku rumput laut. Dodol ini dijual seharga Rp13.000,- per dos untuk semua rasa dengan isi sebanyak 12 bungkus.

Selain dipromosikan dengan menitipkan di pertokoan atau minimarket, produksi dodolnya telah seringkali dipamerkan pada setiap kesempatan baik lokal maupun nasional oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Nunukan.

Melalui promosi inilah, setiap ada tamu dari luar daerah selalu mencari pusat penjualan dodol ini di Kabupaten Nunukan.

Selain dodol, dia juga memproduksi kerupuk dari rumput laut. Kerupuk ini memiliki lima rasa, yaitu rasa bawang putih, bayam, udang, wortel dan keju. Tetapi pemasarannya masih terkendala, belum mampu bersaing dengan jenis kerupuk lainnya yang lebih modern dan bercita rasa tinggi.

Darmiah juga mengakui, kurangnya peminat kerupuk dari rumput laut yang diproduksinya mengingat bentuknya yang tidak variatif yaitu hanya berbentyuk bulat.

Kemungkinan gara-gara bentuknya yang tidak menarik sehingga pemasarannya terkendala. Tapi, dia mengatakan tetap memajang di kios miliknya dan di UKM Centre di Jalan TVRI Kabupaten Nunukan yang dikelola Disperindagkop dan UMKM Kabupaten Nunukan. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012