Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur mengingatkan kepada semua kepala sekolah disemua jejang agar tidak melakukan kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka antar pelajar dan guru maupun sesama guru terkait meningkatnya kasus COVID-19 di wilayah setempat.
Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Anwar Sanusi di Samarinda, Selasa mengatakan sejauh ini pihaknya masih menerapkan petunjuk proses belajar dari rumah untuk semua siswa.
Semua aktifitas dan kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di sekolah tidak dibenarkan.
"Apalagi melakukan kegiatan diluar kedinasan atau bukan program dari Disdikbud," ucapnya.
Pemerintah Provinsi Kaltim pun lanjut Anwar Sanusi hingga saat ini masih diberlakukan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.
"Jika ada yang sengaja melakukan pertemuan, tentu hal itu bukan seizin Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Karena, kami sudah dari awal menegaskan tidak ada tatap muka," ujarnya.
Anwar mengatakan hingga saat ini belum ada laporan masyarakat terkait sekolah yang melakukan tatap muka dengan siswa. Jika ada, maka secara tegas Disdikbud Kaltim akan menegur sekolah dan pimpinannya.
Karena itu, sampai batas waktu yang belum ditentukan, pemberlakuan WFH maupun WFO tetap wajib dilaksanakan.
"Kita tidak ingin ada kluster sekolah. Akibatnya meresahkan warga. Bukan malah meningkatkan kualitas pendidikan, malah berdampak tidak baik bagi masyarakat dan orang tua siswa," tegasnya.
Apalagi, ada sekolah yang melakukan pertemuan secara diam-diam di salah satu hotel atau restoran maupun rumah makan. Tentu hal itu sangat membahayakan bagi guru dan siswa sekolah tersebut.
"Sebaiknya, mari bersama-sama menjaga keselamatan dan kesehatan. Sehingga, masa pandemi ini cepat berakhir," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020