Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Bulan suci Ramadhan rupanya membawa berkah bagi banyak kalangan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, terutama pada penjual aneka jajanan kuliner khusus untuk berbuka puasa.
Mata dagangan mereka bukan hanya aneka kue, tapi juga buah-buahan dan kelapa muda untuk menghapuskan dahaga bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa.
Tempat mereka berjualan pun berpencaran di pinggir-pinggir jalan dan lokasi khusus yang diberi nama "Bazar Ramadhan" atau "Pasar Ramadhan".
Sejak hari pertama puasa, mulai pukul 14.00 Wita ribuan warga masyarakat Kabupaten Nunukan mulai menyerbu lokasi jajanan buka puasa untuk membeli sesuai kebutuhan dan selera masing-masing di sepanjang Alun-Alun Kota, Blok III Pasar Lama, maupun tempat-tempat lainnya.
Banyaknya warga yang berbelanja, membuat para penjual mampu meraup keuntungan yang tidak sedikit.
Khususnya di Blok III Pasar Lama sudah sangat dikenal masyarakat Kabupaten Nunukan karena setiap bulan suci Ramadhan menjadi pusat jajanan buka puasa, di samping lokasi lain yang disiapkan secara khusus oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Nunukan.
Walaupun tempatnya hanya menggunakan pinggir jalan pada sebuah lorong, tetapi lokasi itu dipastikan menjadi tujuan utama pembeli karena sudah dikenal, dan menyediakan aneka ragam kebutuhan.
Sementara lokasi jajanan di Alun-Alun Kota yang menempati trotoar jalan, tampak sepi dan pembeli tidak seramai di Blok III Pasar Lama tersebut.
Karea ramainya pembeli di Blok III Pasar Lama, penjual mampu meraup hasil penjualan hingga jutaan rupiah setiap hari.
Saleh Bakri, misalnya, salah seorang penjual aneka kue di Blok III Pasar Lama Kabupaten Nunukan, pada hari kedua Ramadhan, Minggu (22/7) mengaku, dirinya mampu mendapatkan hasil penjualan kue buka puasa hingga Rp1 juta.
Ia menyatakan, besarnya penghasilan tergantung dari banyaknya jenis kue yang dijual. Makanya, warga Pasir Putih Kabupaten Nunukan itu setiap hari menjual aneka macam kue baik buatan sendiri maupun titipan kerabatnya dengan harga Rp5 ribu per kotak plastik atau Rp1.000 per biji kue.
Namun, pada hari libur kantor yang bertepatan dengan akhir bulan, pemasukannya sedikit menurun atau tidak sebesar pada hari-hari biasanya.
Hal yang sama disampaikan Mawar, penjual jajanan kue buka puasa lainnya. ABG yang masih bersekolah di SMK Negeri I Kabupaten Nunukan ini setiap tahun ikut orangtuanya menjajakan kue buka puasa dan aneka masakan lainnya, seperti ikan bakar dan pepesan.
Dengan agak malu-malu, dia mengaku mendapat omset sekitar Rp750 ribu setiap hari.
Belajar dari pengalamannya setiap tahun, Mawar bersama orangtuanya mengatakan, kue dan masakan yang dijual sesuai dengan selera orang yang berpuasa.
Menurut dia, bulan suci Ramadhan merupakan kesempatan paling berharga bagi keluargaya untuk meraih keuntungan. Apalagi, masyarakat Kabupaten Nunukan baik yang berpuasa maupun bukan, pada bulan Ramadhan terkesan sangat konsumtif.
Di Blok III Pasar Lama terdapat puluhan tenda yang didirikan pada kiri kanan jalan lorong itu menjajakan kuliner buka puasa. Dan sepanjang lorong itu penuh sesak masyarakat yang berbelanja, terutama menjelang buka puasa.
Makanya, setiap pukul 15.30 Wita hingga pukul 18.00 Wita jalan poros Tanjung seringkali macet sehingga selalu dijaga oleh aparat Satuan lalu Lintas dari kepolisian dan petugas dari Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan, serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Suasana yang sama terjadi di sepanjang Alun-Alun Kota Kabupaten Nunukan. Pembeli pun tidak sedikit walaupun tidak sebanyak di Blok III Pasar Lama.
Di lokasi jajanan kuliner buka puasa ini, yang paling banyak diserbu pembeli adalah penjual kelapa muda dan es teler. Dari empat penjual kelapa muda, semuanya mengaku mampu meraup pemasukan setiap hari hingga Rp750 ribu, atau menjual sekitar 150 buah kelapa muda.
Kedua lokasi jajanan kuliner buka puasa ini, baik di Blok III ataupun di Alun-Alun Kota sangat strategis karena merupakan jalur hilir mudik masyarakat Kabupaten Nunukan.
Maskudi, salah seorang penjual kelapa muda menyatakan, dia sering kewalahan melayani pembeli jika sendirian. Dan karena itu, setiap hari dia mengajak rekannya membantu menjual kelapa muda yang sudah ditumpuk di sekitar lokasi penjualannya.
"Alhamdulillah, bulan Ramadhan benar-benar bulan berkah bagi kami yang sebagian besar adalah pedagang kecil," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Mata dagangan mereka bukan hanya aneka kue, tapi juga buah-buahan dan kelapa muda untuk menghapuskan dahaga bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa.
Tempat mereka berjualan pun berpencaran di pinggir-pinggir jalan dan lokasi khusus yang diberi nama "Bazar Ramadhan" atau "Pasar Ramadhan".
Sejak hari pertama puasa, mulai pukul 14.00 Wita ribuan warga masyarakat Kabupaten Nunukan mulai menyerbu lokasi jajanan buka puasa untuk membeli sesuai kebutuhan dan selera masing-masing di sepanjang Alun-Alun Kota, Blok III Pasar Lama, maupun tempat-tempat lainnya.
Banyaknya warga yang berbelanja, membuat para penjual mampu meraup keuntungan yang tidak sedikit.
Khususnya di Blok III Pasar Lama sudah sangat dikenal masyarakat Kabupaten Nunukan karena setiap bulan suci Ramadhan menjadi pusat jajanan buka puasa, di samping lokasi lain yang disiapkan secara khusus oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Nunukan.
Walaupun tempatnya hanya menggunakan pinggir jalan pada sebuah lorong, tetapi lokasi itu dipastikan menjadi tujuan utama pembeli karena sudah dikenal, dan menyediakan aneka ragam kebutuhan.
Sementara lokasi jajanan di Alun-Alun Kota yang menempati trotoar jalan, tampak sepi dan pembeli tidak seramai di Blok III Pasar Lama tersebut.
Karea ramainya pembeli di Blok III Pasar Lama, penjual mampu meraup hasil penjualan hingga jutaan rupiah setiap hari.
Saleh Bakri, misalnya, salah seorang penjual aneka kue di Blok III Pasar Lama Kabupaten Nunukan, pada hari kedua Ramadhan, Minggu (22/7) mengaku, dirinya mampu mendapatkan hasil penjualan kue buka puasa hingga Rp1 juta.
Ia menyatakan, besarnya penghasilan tergantung dari banyaknya jenis kue yang dijual. Makanya, warga Pasir Putih Kabupaten Nunukan itu setiap hari menjual aneka macam kue baik buatan sendiri maupun titipan kerabatnya dengan harga Rp5 ribu per kotak plastik atau Rp1.000 per biji kue.
Namun, pada hari libur kantor yang bertepatan dengan akhir bulan, pemasukannya sedikit menurun atau tidak sebesar pada hari-hari biasanya.
Hal yang sama disampaikan Mawar, penjual jajanan kue buka puasa lainnya. ABG yang masih bersekolah di SMK Negeri I Kabupaten Nunukan ini setiap tahun ikut orangtuanya menjajakan kue buka puasa dan aneka masakan lainnya, seperti ikan bakar dan pepesan.
Dengan agak malu-malu, dia mengaku mendapat omset sekitar Rp750 ribu setiap hari.
Belajar dari pengalamannya setiap tahun, Mawar bersama orangtuanya mengatakan, kue dan masakan yang dijual sesuai dengan selera orang yang berpuasa.
Menurut dia, bulan suci Ramadhan merupakan kesempatan paling berharga bagi keluargaya untuk meraih keuntungan. Apalagi, masyarakat Kabupaten Nunukan baik yang berpuasa maupun bukan, pada bulan Ramadhan terkesan sangat konsumtif.
Di Blok III Pasar Lama terdapat puluhan tenda yang didirikan pada kiri kanan jalan lorong itu menjajakan kuliner buka puasa. Dan sepanjang lorong itu penuh sesak masyarakat yang berbelanja, terutama menjelang buka puasa.
Makanya, setiap pukul 15.30 Wita hingga pukul 18.00 Wita jalan poros Tanjung seringkali macet sehingga selalu dijaga oleh aparat Satuan lalu Lintas dari kepolisian dan petugas dari Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan, serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Suasana yang sama terjadi di sepanjang Alun-Alun Kota Kabupaten Nunukan. Pembeli pun tidak sedikit walaupun tidak sebanyak di Blok III Pasar Lama.
Di lokasi jajanan kuliner buka puasa ini, yang paling banyak diserbu pembeli adalah penjual kelapa muda dan es teler. Dari empat penjual kelapa muda, semuanya mengaku mampu meraup pemasukan setiap hari hingga Rp750 ribu, atau menjual sekitar 150 buah kelapa muda.
Kedua lokasi jajanan kuliner buka puasa ini, baik di Blok III ataupun di Alun-Alun Kota sangat strategis karena merupakan jalur hilir mudik masyarakat Kabupaten Nunukan.
Maskudi, salah seorang penjual kelapa muda menyatakan, dia sering kewalahan melayani pembeli jika sendirian. Dan karena itu, setiap hari dia mengajak rekannya membantu menjual kelapa muda yang sudah ditumpuk di sekitar lokasi penjualannya.
"Alhamdulillah, bulan Ramadhan benar-benar bulan berkah bagi kami yang sebagian besar adalah pedagang kecil," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012