Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser tidak mewajibkan bagi siswa di pedalaman yang tidak terjangkau fasilitas internet, untuk belajar secara daring (dalam jaringan/online). 


“Tidak ada jaringan internet, guru di desa tidak bisa melakukan pembelajaran  online,” kata Kepala Disdikbud Paser Murhariyanto, di Tanah Grogot, Kamis (6/8). 

Murhariyanto menambahkan, dalam kondisi seperti itu maka guru maupun siswa harus ‘jemput bola’. Biasanya guru memberikan tugas dengan  mendatangi murid-murid.

Zahratul Hidayah, salah satu guru di Sekolah Dasar 004 Desa Suweto, Kecamatan Muara Samu menuturkan keterbatasan jaringan internet  membuat dirinya kesulitan melakukan kegiatan belajar seperti yang dilakukan sekolah lain yang mudah akses internet nya. 
 
"Terkadang saya mendatangi murid karena keadaan sinyal di sini lumayan susah. Kadang juga mereka mendatangi saya," katanya.

Ia berharap pandemi COVIDd-19  segera berakhir sehingga pembelajar siswa dapat kembali melaksanakan pembelajaran  secara tatap muka di sekolah. 

"Kami harap  pendemi COVID-19 ini secepatnya berakhir agar agar kami bisa melakukan pembelajaran dengan normal seperti bisa," ujar  Zahratul Hidayah, (ADV/MC Kominfo Paser) 
 

Pewarta: R. Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020