Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menawarkan peluang usaha dan investasi bagi investor asal India khususnya dalam pengembangan sektor non minyak dan gas (migas).
Pejabat Sekprov Kaltim HM Sa'bani di Samarinda, Kamis, mengatakan peluang ini ditawarkan mengingat sektor usaha itu punya potensi besar di Kaltim dan berkelanjutan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya negara.
"Secara umum dari perkembangan ekspor perdagangan kita ke berbagai negara, ternyata India merupakan negara kedua terbesar di dunia yang terus menerima ekspor produk non migas dari Kaltim. Dengan produk kelapa sawit," kata Sa'bani.
Sa'bani ikut hadir dan mengikuti webinar "Optimalisasi Potensi Daerah Memasuki Pasar Global Memanfaatkan Peluang Pasar India" yang digelar Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Mumbai.
Dalam kesempatan itu, ia menawarkan produk-produk non migas dan non batu bara yang dimiliki Kaltim kepada pengusaha atau eksportir India. Misalnya, produk kerajinan dan olahan dari sektor pertanian dan perkebunan, juga produk olahan dari Rotan..
"Kita harap bisa masuk dalam peluang pasar tersebut. Sehingga tak hanya tergantung lagi dengan komoditi batu bara dan sawit. Bahkan, kita memiliki obyek wisata yang menjanjikan. Mulai Kepulauan Derawan hingga Maratua diyakini mampu menarik potensi masuknya investasi dari eksportir India," jelasnya.
Ia memastikan pemerintah daerah akan berupaya untuk meraih peluang pasar dari India dengan meningkatkan infrastruktur di obyek wisata dan kualitas Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menegaskan pemerintah siap membantu daerah yang memiliki komitmen dalam perdagangan, investasi maupun pariwisata, termasuk kerja sama dengan India.
Webinar dihadiri Dubes LBPP RI Untuk India Arto Suryodipuro, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Abu Helmi, Kadisperindagkop dan UMKM H Fuad Assadin, Kadis Pariwisata Kaltim Sri Wahyuni dan Karo Ekonomi H Nazrin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020