Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Kepala Unit Pemadam Kebakaran Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemadam Kebaaran (DKPPK) Kabupaten Nunukan, Hartono, mengakui kemampuan para personel pemadam kebakaran di wilayahnya masih rendah sehingga perlu banyak pelatihan untuk meningkatkan kapasitas mereka.

"Karena itu, unit pemadam kebakaran telah mengirim 12 personel pemadam kebakaran untuk mengikuti `job training` di Pemadam Kebakaran (PMK) Jakarta baru-baru ini," kata Hartono di Nunukan, Jumat.

Sebenarnya, ujarnya, dari aspek personel cukup memadai dengan kekuatan sebanyak 118 orang, sudah sangat surplus jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Kabupaten Nunukan.

Tetapi, lanjutnya, masalah kemampuan SDM memang masih belum memuaskan dalam hal tata cara bertindak setelah berada di lokasi kebakaran dan pelaksanaan standar operasional prosedur (SOP).

"Kalau dari segi kekuatan personel sebenarnya sudah cukup memadai. Tetapi memang masih ada kendala yaitu soal kapasitas kemampuan SDM," katanya.

Kemudian, katanya, jumlah unit kendaraan dengan kapasitas 3.000 liter atau tiga ton air, sudah jauh dari cukup dengan kondisi geografis Pulau Nunukan Kabupaten Nunukan yang tergolong kecil.

Ia mencontohkan di Kota Semarang Jawa Tengah dengan luas wilayah sekitar 48 ribu hektare dengan jumlah personel pemadam kebakaran hanya 75 orang masih mampu menjangkau lokasi jika terjadi kebakaran.

Jika dikatakan, tindakan pencegahan kebakaran yang dilakukan unit pemadam kebakaran Kabupaten Nunukan masih sangat kurang dan tidak mampu mengantisipasi meluasnya area kebakaran memang sangat tidak masuk akal.

Namun, kata Hartono, masalah teknis yang masih menjadi beban yaitu menyangkut SDM personel.

Jadi, masalah SDM ini akan terus digenjot melalui program pengembangan SDM melalui "job training". Setelah pengiriman sebanyak 12 orang ke Jakarta, setelah Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriyah nanti, Unit pemadam kebakaran Kabupaten Nunukan merencanakan kembali mengirim 13 orang ke PMK Semarang.

Pada saat "job training" itu, langsung melakukan praktek, menyelami kehidupan sehari-hari kalau ada kejadian kebakaran mempelajari secara langsung tehnik formasi, komunikasi dan pagelaran peralatan.

Hartono menegaskan, dari segi teori dan latihan bagi personil unit pemadam kebakaran Kabupaten Nunukan sudah memadai karena telah diberikan pada masa masuk menjadi anggota, namun yang masih kurang adalah pemahaman prakteknya saja.

Untuk lebih memaksimalkan lagi, ia mengatakan tengah merombak sistem kerja personelnya dari 12 jam kerja sehari selama empat hari kerja dengan dua hari libur diubah menjadi 24 jam dengan perincian satu hari kerja dan dua hari libur. Dan selama hari libur itu digunakan untuk latihan internal dan lokasinya di wilayah perkampungan. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012