Penajam (ANTARA News Kaltim) - Jumlah tangkapan ikan nelayan Penajam Paser Utara menurun hingga separuhnya pada Juni-Juli 2012 ini, kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan (DP3K) PPU Ahmad Usman.

"Juni kemarin nelayan PPU hanya mampu menghasilkan tangkapan sekitar 215 ton ikan saja. Dibanding dengan tahun 2011 lalu, nelayan mampu menghasilkan tangkapan sekitar 500 ton ikan," kata Ahmad Usman kepada pers di Penajam, Jumat.

Tangkapan ikan ini menurun karena hujan dan angin kencang yang mengakibatkan tingginya gelombang laut Selat Makassar, sebagian besar nelayan di Kabupaten Penajam Paser Utara memilih untuk tidak melaut.

"Risikonya terlalu besar," kata Fahmi, nelayan di Pantai Lango. Nelayan kemudian memanfaatkan waktu untuk memelihara perahu dan alat-alat tangkapnya seperti jala. Mereka memperbaiki bagian-bagian perahu yang rusak, mengecat ulang, atau menjahit jala.

Menurut Ahmad Usman cuaca buruk tersebut disebabkan musim angin selatan. Dalam keadaan seperti itu, dengan perahu nelayan yang ada sekarang yang kebanyakan berukuran kecil, tidak ada yang bisa dilakukan mereka selain istirahat.

Usman menyebutkan bahwa hal itu juga meningkatkan harga ikan di pasar-pasar PPU menjadi hampir dua kali lipat.

Usman menambahkan, saat ini aktivitas nelayan pada umumnya beralih pada kegiatan budidaya rumput laut serta mengelola kebun kelapa milik mereka. Untuk sementara sebagian mereka beralih pekerjaan dengan jadi pedagang pemasok kelapa muda.

"Kebetulan sebagian besar nelayan di PPU ini yang jumlahnya 2.000 orang, itu punya kebun kelapa. Saya harapkan juga cuaca cepat membaik agar mereka bisa melaut lagi sehingga produksi ikan bisa naik lagi," kata Ahmad Usman.

Di sisi lain, seperti dikatakan Fahmi dan sejumlah nelayan lain, bila memakai kapal yang lebih besar mereka bisa saja tidak tergantung terlalu besar kepada cuaca. Dengan kapal yang lebih besar mereka juga bisa melaut lebih jauh dan menangkap ikan lebih banyak.

"Tapi semuanya kembali kepada modal, dan itulah kesulitan kami sekarang," kata Fahmi.  (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012