Bontang (ANTARA News Kaltim) - Penyanyi dangdut asal Bontang, Kalimantan Timur, Nuri Melani, sangat bersyukur lagunya yang berjudul "Abang" masuk nominasi AMI Award RCTI 2012, sehingga semakin melejitkan kariernya di blantika musik dangdut nasional.
"Saya memang senang menyanyi sejak kecil, waktu itu kelas tiga SD saya sudah mulai manggung di arena hiburan hajatan atau ngamen ditemani mama," kata Nuri Melani yang telah merilis album rekaman berjudul "Satukan Hati" di Bontang, Minggu.
Walau hanya sampai pada tangga nominator di ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Award RCTI 2012 Rabu (4/7) di Indoor Senayan, baginya merupakan sebuah prestasi luar biasa yang bisa mengantarkannya sebagai biduan berpotensi.
Kesuksesannya sebagai artis dangdut mulai terlihat dengan dihasilkannya album rekaman. Kini, Nuri termasuk deretan papan artis di dunia blantika musik Indonesia.
Namun, keberhasilannya itu tidak diraihnya begitu saja, penuh perjuangan dengan manggung dari arena hajatan.
"Saya memang berasal dari keluarga tidak mampu, tetapi saya optimistis untuk terus bisa bernyanyi. Selain ngamen, pernah saya memulung untuk mendapatkan obat membiayai mama yang sakit," kata Nuri yang kini melarang ibunya jualan lagi dan telah membelikan rumah dan sebantar lagi akan membawa kedua orangtuanya menunaikan ibadah haji.
Nuri, anak bungsu dari empat bersaudara asli kelahiran Kota Bontang, mengenyam bangku pendidikan di SDN 11 Berbas Pantai, SMPN 2 Bontang, SMAN 2 Bontang.
Nuri mengingat masa sulit meniti karier, ikhtiarnya tak begitu mulus menapaki jalan terjal menuju kegemilangan.
Sempat gagal empat kali ketika dirinya mengikuti audisi KDI. Namun tak membuat semangatnya luluh untuk menghampiri hasratnya menjadi biduan kondang.
"Empat kali aku gagal lolos audisi KDI, yang pertama di Makassar masuk 15 besar, Banjarmasin masuk 75 besar, lalu ikut lagi di Banjarmasin dan gagal masuk nominasi dan terakhir ikut seleksi dan audisi zona Jakarta dan gagal," ujarnya.
Namun Nuri tetap semangat ikuti lomba Viva Dangdut Mania 2010 dan langsung masuk nominasi tujuh besar, dan saat grand final hanya juara dua.
Nuri tak sekadar memiliki kecantikan yang membingkai ragawinya, suara nan merdu pun dengan piawai ia lantunkan.
Kini nama Nuri Melani perlahan mulai membias menjelajahi ranah musik Indonesia, ia pun mulai dipadati jadwal off-air.
Undangan manggung pun mulai berdatangan, silih berganti menggolek dirinya untuk senantiasa bersikap cepat-tangkap, demi meuluskan karirnya sebagai biduan pendatang baru.
Jika dulu ia sering tampil berkeliling panggung hajatan hiburan, dara berusia 24 tahun ini, kini memiliki jadwal padat untuk on air di MNCTV, RCTI, ANTV maupun beberapa stasiun televisi nasional lainnya.
"Bahkan karena bertabrakan terpaksa belum bisa memenuhi undangan tampil di acara Fesbuker, Opera Van Java. Sebagai bentuk rasa syukur hari ini minggu malam nanti akan kami gelar lomba yang diikuti 15 artis lokal Bontang dengan juri empat artis yakni Menir Kliwir, Davi KDI 2, Nurdin KDI 4 dan Tatang KDI 1," katanya.
Para pemenang yang sekiranya layak untuk rekaman maka akan diajak Nuri rekaman album kedua yang akan dilakukan setelah Lebaran ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Saya memang senang menyanyi sejak kecil, waktu itu kelas tiga SD saya sudah mulai manggung di arena hiburan hajatan atau ngamen ditemani mama," kata Nuri Melani yang telah merilis album rekaman berjudul "Satukan Hati" di Bontang, Minggu.
Walau hanya sampai pada tangga nominator di ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Award RCTI 2012 Rabu (4/7) di Indoor Senayan, baginya merupakan sebuah prestasi luar biasa yang bisa mengantarkannya sebagai biduan berpotensi.
Kesuksesannya sebagai artis dangdut mulai terlihat dengan dihasilkannya album rekaman. Kini, Nuri termasuk deretan papan artis di dunia blantika musik Indonesia.
Namun, keberhasilannya itu tidak diraihnya begitu saja, penuh perjuangan dengan manggung dari arena hajatan.
"Saya memang berasal dari keluarga tidak mampu, tetapi saya optimistis untuk terus bisa bernyanyi. Selain ngamen, pernah saya memulung untuk mendapatkan obat membiayai mama yang sakit," kata Nuri yang kini melarang ibunya jualan lagi dan telah membelikan rumah dan sebantar lagi akan membawa kedua orangtuanya menunaikan ibadah haji.
Nuri, anak bungsu dari empat bersaudara asli kelahiran Kota Bontang, mengenyam bangku pendidikan di SDN 11 Berbas Pantai, SMPN 2 Bontang, SMAN 2 Bontang.
Nuri mengingat masa sulit meniti karier, ikhtiarnya tak begitu mulus menapaki jalan terjal menuju kegemilangan.
Sempat gagal empat kali ketika dirinya mengikuti audisi KDI. Namun tak membuat semangatnya luluh untuk menghampiri hasratnya menjadi biduan kondang.
"Empat kali aku gagal lolos audisi KDI, yang pertama di Makassar masuk 15 besar, Banjarmasin masuk 75 besar, lalu ikut lagi di Banjarmasin dan gagal masuk nominasi dan terakhir ikut seleksi dan audisi zona Jakarta dan gagal," ujarnya.
Namun Nuri tetap semangat ikuti lomba Viva Dangdut Mania 2010 dan langsung masuk nominasi tujuh besar, dan saat grand final hanya juara dua.
Nuri tak sekadar memiliki kecantikan yang membingkai ragawinya, suara nan merdu pun dengan piawai ia lantunkan.
Kini nama Nuri Melani perlahan mulai membias menjelajahi ranah musik Indonesia, ia pun mulai dipadati jadwal off-air.
Undangan manggung pun mulai berdatangan, silih berganti menggolek dirinya untuk senantiasa bersikap cepat-tangkap, demi meuluskan karirnya sebagai biduan pendatang baru.
Jika dulu ia sering tampil berkeliling panggung hajatan hiburan, dara berusia 24 tahun ini, kini memiliki jadwal padat untuk on air di MNCTV, RCTI, ANTV maupun beberapa stasiun televisi nasional lainnya.
"Bahkan karena bertabrakan terpaksa belum bisa memenuhi undangan tampil di acara Fesbuker, Opera Van Java. Sebagai bentuk rasa syukur hari ini minggu malam nanti akan kami gelar lomba yang diikuti 15 artis lokal Bontang dengan juri empat artis yakni Menir Kliwir, Davi KDI 2, Nurdin KDI 4 dan Tatang KDI 1," katanya.
Para pemenang yang sekiranya layak untuk rekaman maka akan diajak Nuri rekaman album kedua yang akan dilakukan setelah Lebaran ini. (*)
Editor : Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012