Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), Adla Dewata menyoroti bilik sterilisasi untuk meminimalkan penyebaran COVID-19 yang dipasang di tempat-tempat umum di daerah ini sudah ada yang rusak.
"Kami mendapat laporan adanya kerusakan bilik sterilisasi yang dipasang di sejumlah fasilitas umum sejak 10 hari lalu," ujar politikus Partai Gerindra tersebut ketika dihubungi di Penajam, Sabtu.
Adanya laporan bilik sterilisasi yang baru dipasang sudah mulai rusak tersebut, Adla Dewata mengusulkan untuk segera digelar RDP (rapat dengar pendapat) dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara untuk menindaklanjuti laporan itu.
Laporan yang diterima, ujarnya lagi, bilik sterilisasi yang rusak salah satunya di pintu masuk IGD (Instalasi Gawat Darurat) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Bilik sterilisasi untuk meminimalkan penyebaran COVID-19 di pintu masuk pelabuhan, lanjut Adla Dewata, juga kadang berfungsi dan kadang tidak berfungsi.
"Kami sudah dua kali meminta agar kerusakan bilik sterilisasi itu segera dikomunikasikan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara," katanya pula.
"Tapi bilik sterilisasi di pintu masuk IGD RSUD Ratu Aji Putri Botung belum juga dapat digunakan," ujar Adla Dewata.
Ia menegaskan usulan untuk menggelar RDP tersebut, mengingat harga satu unit bilik sterilisasi mencapai puluhan juta rupiah dan belum lama digunakan.
"Informasinya sudah dua pekan bilik sterilisasi yang belum lama dipasang dan digunakan itu rusak dan belum dilakukan perbaikan," kata Adla Dewata.
Dia mengimbau DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara menindaklanjuti melalui sidak (inspeksi mendadak) atau dengan RDP, karena bilik sterilisasi tersebut termasuk barang yang cukup mahal.
"Kami menindaklanjuti laporan adanya kerusakan bilik sterilisasi itu empat hari lalu, dan kondisinya masih sama atau rusak," kata Adla Dewata.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Kami mendapat laporan adanya kerusakan bilik sterilisasi yang dipasang di sejumlah fasilitas umum sejak 10 hari lalu," ujar politikus Partai Gerindra tersebut ketika dihubungi di Penajam, Sabtu.
Adanya laporan bilik sterilisasi yang baru dipasang sudah mulai rusak tersebut, Adla Dewata mengusulkan untuk segera digelar RDP (rapat dengar pendapat) dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara untuk menindaklanjuti laporan itu.
Laporan yang diterima, ujarnya lagi, bilik sterilisasi yang rusak salah satunya di pintu masuk IGD (Instalasi Gawat Darurat) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Bilik sterilisasi untuk meminimalkan penyebaran COVID-19 di pintu masuk pelabuhan, lanjut Adla Dewata, juga kadang berfungsi dan kadang tidak berfungsi.
"Kami sudah dua kali meminta agar kerusakan bilik sterilisasi itu segera dikomunikasikan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara," katanya pula.
"Tapi bilik sterilisasi di pintu masuk IGD RSUD Ratu Aji Putri Botung belum juga dapat digunakan," ujar Adla Dewata.
Ia menegaskan usulan untuk menggelar RDP tersebut, mengingat harga satu unit bilik sterilisasi mencapai puluhan juta rupiah dan belum lama digunakan.
"Informasinya sudah dua pekan bilik sterilisasi yang belum lama dipasang dan digunakan itu rusak dan belum dilakukan perbaikan," kata Adla Dewata.
Dia mengimbau DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara menindaklanjuti melalui sidak (inspeksi mendadak) atau dengan RDP, karena bilik sterilisasi tersebut termasuk barang yang cukup mahal.
"Kami menindaklanjuti laporan adanya kerusakan bilik sterilisasi itu empat hari lalu, dan kondisinya masih sama atau rusak," kata Adla Dewata.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020