Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Bonifasius Belawan Geh, siap mendukung dilanjutkannya proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020, asalkan dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat terutama yang melibatkan banyak orang.
"Tentu saja kami mendukung Pilkada dilanjutkan hingga pemungutan suara pada 9 Desember mendatang, tapi yang penting dilaksanakan sesuai protokol kesehatan dengan memperhatikan keselamatan masyarakat dalam penyelenggaraannya," ucap Bonifasius di Ujoh Bilang, Senin.
Dalam hal ini, ia minta kepada KPU setempat selaku penyelenggara Pemilu dapat mempersiapkan pelaksanaan Pilkada serentak secara matang dalam menghadapi ketatanan baru alias new normal ini, yakni mengutamakan kesehatan masyarakat, petugas, hingga penyelenggara.
Untuk itu, KPU Mahulu mulai sekarang harus menghitung apa saja yang dibutuhkan dalam menghadapi ketatanan baru tersebut, seperti jumlah kebutuhan screening atau pengecek suhu tubuh, hand sanitizer, disinfektan, masker, sarung tangan, maupun alat pelindung diri (APD) lainnya.
"KPU Mahulu harus mempersiapkan secara baik terkait protokol kesehatan, karena hal ini saya nilai sangat penting untuk mencegah penularan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) agar Pilkada tetap berjalan, sedangkan masyarakat juga tetap aman dan sehat, sehingga Mahulu tetap berada di zona hijau virus corona," ucap Boni.
Sebelumnya, saat melakukan Rakor Persiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak secara virtual dengan Mendagri, Menko Polhukam, wali kota, bupati, Ketua KPU, dan Bawaslu se- Indonesia, bupati juga menyampaikan hal yang sama, yakni protokol kesehatan harus menjadi perhatian serius oleh semua pihak.
Sementara Ketua KPU Mahulu Frederik Melawen mengatakan bahwa pihaknya siap melaksanakan Pilkada serentak 2020, meski di masa pandemi karena pihaknya akan menjalankan protokol kesehatan secara ketat demi menjaga keamanan dan kesehatan semua pihak.
"Di masa pandemi seperti ini, tentu ada protokol kesehatan yang harus kita patuhi, untuk itu, mungkin KPU Mahulu akan mengajukan tambahan anggaran kesehatan terutama bagi petugas di lapangan," ujarnya.
Menurutnya, untuk di tempat pemungutan suara (TPS) antara lain akan disiapkan alat kesehatan untuk mengecek suhu tubuh, kemudian diperlukan sarung tangan sekali pakai untuk pemilih guna menjamin kesehatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020