Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Pembangunan fisik Pelabuhan Peti Kemas Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur, dinyatakan sudah selesai pekerjaannya.
Menurut Manajer PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Balikpapan Hodiman Simanjuntak, pembangunan tersebut telah menghabiskan dana hingga Rp700 milar di atas lahan seluas 72,5 hektare.
"Kami sudah pasang crane untuk bongkar muat peti kemas," kata Simanjuntak di Balikpapan, Rabu (4/7).
Pelabuhan baru ini memiliki panjang dermaga 270 meter dengan lebar lebih kurang 300 meter. Menurut Simanjuntak, panjang dermaga itu akan terus ditambah hingga mencapai 500 meter.
Dengan ukuran itu, saat ini pelabuhan mampu menampung hingga 3 ribu kontainer. Menurut Simanjuntak, bulan Juli ini Pelindo sedang melakukan ujicoba semua peralatan, termasuk membiasakan para operator crane dengan lingkungan baru dan alat-alat baru.
"Kalau sudah siap nanti, diharapkan Bapak Presiden yang akan meresmikan pelabuhan ini," sambung Hodiman Simanjuntak.
Namun demikian, ia belum bisa memastikan kapan peresmian itu dijadwalkan. Selain dari ujicoba peralatan, pihaknya sampai hari ini masih memperbaiki jalan akses menuju pelabuhan. Jalan satu jalur yang saat ini dipakai sebagai akses keluar masuk pelabuhan akan dilebarkan dan dijadikan dua jalur.
"Jalan utama sedikit longsor, tapi diusahakan selesai tahun ini," ucap Simanjuntak.
Pembukaan Pelabuhan Peti Kemas Kariangau sebelumnya direncanakan pada Juni 2012 lalu. Saat ini Pemprov Kaltim terus mengejar penyelesaian jalan utama pelabuhan yang masuknya melalui Kilometer 13 Jalan Soekarno-Hatta tersebut.
Pelabuhan ini untuk menggantikan Pelabuhan Semayang yang sudah dianggap terlalu kecil untuk aktivitas bongkar muat pelabuhan yang semakin padat.
Pelabuhan Semayang akan tetap dioperasikan sebagai pelabuhan penumpang, sementara seluruh armada angkutan barang dan peti kemas beralih ke Pelabuhan Kariangau.
Oleh Pelindo, Pelabuhan Peti Kemas Kariangau ini juga akan menjadi salah satu pelabuhan utama di Indonesia Timur. Investasi Rp700 miliar tersebut adalah investasi Pelindo sendiri. Pemerintah Provinsi dan Kota Balikpapan menyediakan lahan dan perizinan, termasuk membangun jalan akses ke pelabuhan itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Menurut Manajer PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Balikpapan Hodiman Simanjuntak, pembangunan tersebut telah menghabiskan dana hingga Rp700 milar di atas lahan seluas 72,5 hektare.
"Kami sudah pasang crane untuk bongkar muat peti kemas," kata Simanjuntak di Balikpapan, Rabu (4/7).
Pelabuhan baru ini memiliki panjang dermaga 270 meter dengan lebar lebih kurang 300 meter. Menurut Simanjuntak, panjang dermaga itu akan terus ditambah hingga mencapai 500 meter.
Dengan ukuran itu, saat ini pelabuhan mampu menampung hingga 3 ribu kontainer. Menurut Simanjuntak, bulan Juli ini Pelindo sedang melakukan ujicoba semua peralatan, termasuk membiasakan para operator crane dengan lingkungan baru dan alat-alat baru.
"Kalau sudah siap nanti, diharapkan Bapak Presiden yang akan meresmikan pelabuhan ini," sambung Hodiman Simanjuntak.
Namun demikian, ia belum bisa memastikan kapan peresmian itu dijadwalkan. Selain dari ujicoba peralatan, pihaknya sampai hari ini masih memperbaiki jalan akses menuju pelabuhan. Jalan satu jalur yang saat ini dipakai sebagai akses keluar masuk pelabuhan akan dilebarkan dan dijadikan dua jalur.
"Jalan utama sedikit longsor, tapi diusahakan selesai tahun ini," ucap Simanjuntak.
Pembukaan Pelabuhan Peti Kemas Kariangau sebelumnya direncanakan pada Juni 2012 lalu. Saat ini Pemprov Kaltim terus mengejar penyelesaian jalan utama pelabuhan yang masuknya melalui Kilometer 13 Jalan Soekarno-Hatta tersebut.
Pelabuhan ini untuk menggantikan Pelabuhan Semayang yang sudah dianggap terlalu kecil untuk aktivitas bongkar muat pelabuhan yang semakin padat.
Pelabuhan Semayang akan tetap dioperasikan sebagai pelabuhan penumpang, sementara seluruh armada angkutan barang dan peti kemas beralih ke Pelabuhan Kariangau.
Oleh Pelindo, Pelabuhan Peti Kemas Kariangau ini juga akan menjadi salah satu pelabuhan utama di Indonesia Timur. Investasi Rp700 miliar tersebut adalah investasi Pelindo sendiri. Pemerintah Provinsi dan Kota Balikpapan menyediakan lahan dan perizinan, termasuk membangun jalan akses ke pelabuhan itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012