Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengusulkan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XIV, Adji Muhammad Idris, sebagai Pahlawan Nasional.

"Usulan itu sudah kami proses di Dinas Sosial Provinsi dan saat ini sedang ditangani oleh Kementerian Sosial," ungkap Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak, kepada wartawan usai pembukaan Festival Erau Adat Pelas Benua Etam 2012 di Stadion Rondong Demang Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara, Minggu.

Adji Muhammad Idris diangkat menjadi Sultan sebagai pengganti ayahnya, Pangeran Dipati Anom Pandji Mendapa. Ia disumpah untuk menduduki tahta kerajaannya pada 1732 hingga 1739.

Sumpah yang mengangkat Sultan itu dilakukan dalam acara kerajaan yang sangat sakral yang disaksikan oleh rakyat negerinya dan para leluhurnya yang disebut upacara Erau.

Sultan Adji Muhammad Idris menikahi cucu Lamaddukelleng, yaitu anak dari Petta Sibengareng yang bernama Andin Ajang kemudian melahirkan perempuan bernama Andin Doya.

Perkawinan sultan inilah yang membawa pengaruh besar pada Kesultanan Kutai Kartanegara.

Bersama 200 pengikutinya, Sultan Adji Muhammad Idris berangkat ke Wajo, Sulawesi Selatan, untuk membantu Sultan Wajo, Lamaddukelleng berperang melawan Belanda (VOC) sementara Pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara untuk sementara dipegang oleh Dewan Perwalian.

Bersama pengikutnya, Sultan Adji Muhammad Idris sempat menyerang benteng milik Belanda di Makassar yakni Fort Rotterdam, namun karena kalah persenjataan sultan akhirnya dipukul mundur.

Sultan Adji Muhammad Idris dinyatakan gugur dI medan perang pada 1739.

"Dasar pengusulan itu terkait sejarah perjuangan Sultan Adji Muhammad Idris melawan penjajah bersama pahlawan nasional asal Sulsel, La Maddukelleng," kata Awang Faroek Ishak.

Selain Sultan Adji Muhammad Idris, Pemerintah Provinsi Kaltim juga lanjut Awang Faroek Ishak juga telah mengajukan beberapa tokoh diusulkan menjadi pahlawan nasional.

"Ada beberapa tokoh dari berbagai daerah di Kaltim yang juga kami usulkan namun itu baru tahap pengusulan," kata Gubernur Awang Faroek Ishak.

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012