Upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 bisa atasi warga dengan bersama-sama menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan masyarakat, kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Andi Muhammad Ishak.
"Tanpa adanya komitmen dan kesadaran masing-masing individu keluarga dan masyarakat melakukan perilaku hidup sehat, maka kita tidak akan bisa memutus rantai penyebaran COVID-19," katanya di Samarinda, Senin (18/5)
Ia menyebutkan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, antara lain dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan di air yang mengalir, selama minimal 20 detik, baik sebelum maupun sesudah warga beraktivitas.
Ia menjelaskan tangan merupakan media paling cepat menerima semua virus atau bakteri.
"Karena, tangan ini media mengandung mikroorganisme, dan tangan adalah bagian yang paling aktif memegang maupun menyentuh sesuatu. Bisa saja tangan kita sendiri maupun orang lain telah terkontaminasi virus atau bakteri. Kita tidak mengetahuinya, bisa saja menularkan atau tertular virus tersebut. Makanya jangan malas mencuci tangan," katanya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan terhadap penularan virus jenis baru itu.
"Pandemi ini sudah diketahui secara luas oleh masyarakat dan bukan rahasia lagi. Apalagi hingga saat ini kasus terkonfirmasi pun terus terjadi. Tak terkecuali di wilayah Kaltim," kata dia.
Data terkini perkembangan penularan COVID-19 di daerah itu hingga Senin (18/5), orang dalam pemantauan (ODP) ada penambahan 56 kasus sehingga menjadi 9.047 kasus, sedangkan selesai pemantauan 98 kasus, sehingga total 8.887 kasus.
Warga terkonfirmasi positif ada penambahan satu kasus sehingga total 255 kasus, kasus sembuh ada penambahan 10 kasus sehingga total 76 kasus, dan meninggal tiga kasus.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Tanpa adanya komitmen dan kesadaran masing-masing individu keluarga dan masyarakat melakukan perilaku hidup sehat, maka kita tidak akan bisa memutus rantai penyebaran COVID-19," katanya di Samarinda, Senin (18/5)
Ia menyebutkan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, antara lain dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan di air yang mengalir, selama minimal 20 detik, baik sebelum maupun sesudah warga beraktivitas.
Ia menjelaskan tangan merupakan media paling cepat menerima semua virus atau bakteri.
"Karena, tangan ini media mengandung mikroorganisme, dan tangan adalah bagian yang paling aktif memegang maupun menyentuh sesuatu. Bisa saja tangan kita sendiri maupun orang lain telah terkontaminasi virus atau bakteri. Kita tidak mengetahuinya, bisa saja menularkan atau tertular virus tersebut. Makanya jangan malas mencuci tangan," katanya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan terhadap penularan virus jenis baru itu.
"Pandemi ini sudah diketahui secara luas oleh masyarakat dan bukan rahasia lagi. Apalagi hingga saat ini kasus terkonfirmasi pun terus terjadi. Tak terkecuali di wilayah Kaltim," kata dia.
Data terkini perkembangan penularan COVID-19 di daerah itu hingga Senin (18/5), orang dalam pemantauan (ODP) ada penambahan 56 kasus sehingga menjadi 9.047 kasus, sedangkan selesai pemantauan 98 kasus, sehingga total 8.887 kasus.
Warga terkonfirmasi positif ada penambahan satu kasus sehingga total 255 kasus, kasus sembuh ada penambahan 10 kasus sehingga total 76 kasus, dan meninggal tiga kasus.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020