Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kalimantan Timur Fauzi Bahtar menilai, sektor industri di daerah itu tetap tumbuh walaupun ada pengurangan kuota bahan bakar minyak.

"Tidak ada masalah dengan sektor industri sebab sejauh ini tetap tumbuh. Walaupun tidak secara signifikan namun pertumbuhan dunia usaha di Kaltim tetap positif," katanya di Samarinda, Rabu

Kalangan dunia usaha berskala besar, katanya, tidak terpengaruh pengurangan kuota BBM di Pulau Kalimantan, khususnya Kaltim.

Walaupun tidak menyebutkan angka pasti konsumsi untuk sektor industri, Fauzi Bahtar menyebutkan kebutuhan BBM sektor itu tetap tersedia.

"Perusahaan berskala besar yang tentunya menggunakan BBM nonsubsidi telah memiliki jalur distribusi langsung sehingga dampak dari pengurangan kuota itu tidak ada masalah. Namun, walaupun terjadi pengurangan tetapi dunia usaha tetap harus berjalan sehingga pihak pengusaha tentunya akan tetap mengupayakan BBM itu walaupun harganya mahal," kata Fauzi.

Sektor industri kecil khususnya UMKM, katanya, pihak yang paling merasakan dampaknya jika kuota BBM tersebut dikurangi.

Namun, kata dia, sinergi antara perusahaan berskala besar dengan kecil dapat meminimalisasi dampak pengurangan kuota BBM tersebut.

"Memang, sektor UMKM inilah yang paling merasakan dampak jika BBM berkurang atau naik sebab sektor inilah yang banyak mengonsumsi BBM bersubsidi. Namun, itu bisa saja diatasi jika ada sinergi antara perusahaan berskala besar dengan kecil," katanya.

Dia juga menanggapi pernyataan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak terkait akan stagnannya sektor industri di Kaltim jika pemerintah pusat mengurangi kuota BBM.

"Stagnan dalam pengertian tetap tumbuh walaupun tidak secara signifikan. Intinya, kondisi yang terjadi di Kaltim terkait minimnya jatah BBM tidak berdampak pada dunia usaha," kata Fauzi Bahtar.  (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012